Highlight

Banten Investment Forum 2025 Angkat Investasi dan Potensi serta Bahas Green Economy, Tourism, dan Hospitality

ZETIZENS.ID – Banten Investment Forum 2025 yang digelar Bank Indonesia Provinsi Banten dan Pemerintah Provinsi Banten berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan pada 21-22 Oktober 2025. Kegiatan yang dihelat selama dua hari ini bertujuan untuk mengangkut investasi dan potensi Provinsi Banten.

Kegiatan hari kedua yang dihadiri Wakil Gubernur Banten Ahmad Dimyati Natakusumah ini dijelaskan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten Ameriza M Moesa saat menjadi keynote speaker, sudah kedua kalinya digelar.

“Di hari kedua ini, diisi dua sesi talkshow. Pertama, tentang pariwisata dan bisnis hospitality. Kedua, adalah ekonomi hijau,” jelasnya.

Menurutnya, banyak narasumber dihadirkan terkait MiCE, infrastruktur pendukung seperti stakeholder pariwisata, LRT, dan lain-lainnya. Melalui talkshow ini diharapkan menghasilkan rumusan yang menjadi bahan rujukan pemerintah dalam mengambil keputusan.

“Investasi merupakan salah satu kunci untuk mengangkat pettmbuhan lebih tinggi dari sekarang ini. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mengangkat investasi dan potensi,” lanjut Ameriza.

Alasan green economiy, tourism dan hospitality menjadi pembahasan utama dalam Banten Investment 2025 ini kata Ameriza, mengingat Banten memiliki lokasi strategis dan dekat ibukota. Jadi ini ialasan Banten layak jadi pusat industri hospitality.

Ameriza juga memaparkan kinerja perekaman dan investasi di Banten. Pertumbuhan ekonomi Banten mencapai 5,33 persen. Laju pertumbuhan ini tertinggi di Jawa karena senasional pertumbuhan ekonomi di angka 5,12 persen.

Ameriza juga menjelaskan, ada beberapa sektor yang menjadi motor yakni industri pengolahan. Yang berbeda di tahun ini kata dia, adalah konstruksi dan real estate.

“Kinerja ekonomi juga didukung oleh daya beli masyarakat. Menurut survei kami, daya beli masyarakat ini masih dalam tahap perbaikan peningkatan. Percepatan investasi harus sejalan dengan ekonomi hijau berbasis budaya lokal dan ramah lingkungan. Banten Investment 2025 hari kedua lebih fokus diskusi membahas potensi yang ada dibahas di hari pertama. Incaran dan saasarannya adalah mempromosikan Cileles dan Geopark untuk pengembangan destinasi wisata dan Tangerang Raya jadi Dubai kedua atau Singapura kedua,” jelasnya.

Wakil Gubernur Banten Ahmad Dimyati Natakusumah saat sambutan dan doorstop usai acara konsisten membahas 5P yang terdiri dari posisi, potensi, pekerja, pertumbuhan ekonomi, dan pemerintah daerah.

Ia meyakini, 5P ini bisa menjadi modal dalam mengembangkan Banten sebagai destinasi tempat unggulan di Indonesia.

“Dalam hal posisi, Banten adalah penyangga ibukota Jakarta. Dengan infrastruktur sarana dan prasarana terminal dan bandara yang unggul, ada pelabuhan Merak dan Bojonegara juga Anyer, kereta api dan angkutan lain termasuk jalan tol Jakarta-Merak juga tol ke Panimbang, menjadi saya tarik dalam pengembangan dan penanaman investasi,” jelas Dimyati.

Dalam hal potensi, Banten kaya dalam hal sumber daya alam termasuk sumber daya mineral. Potensi panjang laut lebih panjang dari Singapura serta potensi wisata sangat unggul.

“Banten punya gunung dan laut yang indah. Ada Gunung Akarsari yaknia Aseupan, Karang, dan Pulosari. Untuk kawasan industri, ada Cikande, Tangerang, Cikupa, Cilegon, Bojong Pandeglang, dan Bayah Lebak. Potensi ekonomi kreatif perikanan dan kelautan juga jangan dilupakan,” lanjut Dimyati mengabsen satu-satu potensi yang dimiliki Banten.

Dari sisi pekerja, di Banten kata dia, sudah dilatih skillnya dan murah, berbeda dengan Jakarta. UMR di Banten pun kata dia, tidak lebih mahal dari Jakarta.

Dari segi pemerintah daerah, ada layanan terpadu satu pintu atau one stop service yang juga bisa online dan tidak bisa sogok-sogokan.

“Pertumbuhan ekonomi Banten saat ini, growthnya bagus. Kita dorong ekonomi hijau dan industri hijau. Didukung environmental hijau,” jelasnya. (Hilal)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button