Gen Z

Viral, Isra Mashel Arifin Jadi Pasukan Cordon di HUT ke-80 RI

ZETIZENS.ID – Video dan foto Isra Mashel Arifin kembali viral di jagat media sosial. Ini setelah Isra kembali mendapat tugas pada HUT ke-80 RI. Anak pengacara Sandy Arifin itu menjadi Pasukan Cordon dari Akpol.

Laman detikHot menyebut, Isra Mashel Arifin saat ini merupakan taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Momen Isra Mashel saat melakukan gladi di Monas beredar luas di medsos memperlihatkan wajahnya yang rupawan.

FYI, Pasukan Cordon yang ada Isra-nya ini membentuk berikade atau jajar kehormatan untuk Pasukan Kirab yang membawa Bendera Pusaka Merah Putih dari Monas menuju Istana Merdeka.

Di dalam pasukan, ada jajar kehormatan yang terdiri dari taruna Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Kepolisian (Akpol) terpilih.

Nama Isra Mashel mulai dikenal saat dirinya menjadi Paskibraka di Istana Merdeka pada HUT ke-77 RI.

Isra Mashel adalah cicit dari Pahlawan Nasional Arie Frederik Lasut dari Sulawesi Utara. Arie Frederik Lasut juga dikenal sebagai ahli pertambangan dan geologis.

Putra sulung Sandy Arifin dan Eka Pujie Sukmasari ini lahir pada 12 Januari 2007.

Cowok dengan tinggi 180 cm tersebut saat ini adalah taruna tingkat dua Akpol.

Isra Mashel Arifin memang mempunyai cita-cita menjadi polisi. Isra kini mulai menggapai cita-citanya dengan menjadi taruna Akpol.

Petugas Upacara

Cowok asal Jakarta, 12 Januari 2007 itu seperti disebut laman SURYA.CO.ID, diketahui bertugas dalam tim Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka, 17 Agustus 2022 lalu.

Dia bertugas sebagai pembentang bendera, Isra mewakili Provinsi Banten.

Sebagai seorang ayah, Sandy tak bisa menutupi rasa bangganya terhadap Isra.

“Nangis sih, apalagi waktu itu sama mamanya, mau pingsan-pingsan,” kata Sandy dikutip dari YouTube Brownis Trans tv.

“Alhamdulillah Isra udah buat kita sekeluarga bangga,” kata Eka Pujie, istri Sandy Arifin sambil menatap bangga putranya.

Rasa terharu Sandy saat itu bercampur, terlebih dia dan istrinya juga sempat terpisah dari putranya selama 45 hari.

Sehingga upacara penurunan bendera di Istana Merdeka menjadi momen di mana mereka akhirnya bisa melihat Isra lagi. “Soalnya 45 hari enggak ketemu kan,” kata Sandy.

“Enggak bisa, enggak boleh (komunikasi),” imbuhnya menjelaskan bahwa selama 45 hari itu juga Isra tidak diperbolehkan untuk berkomunikasi dengan mereka.

Ibunda Isra mengaku sempat berdebar melihat putranya bertugas di Istana Merdeka.

“Waktu di Istana itu, ini anakku bisa enggak ya,” kata Eka.

“Jadi waktu di sana aku enggak bisa ngomong, enggak bisa makan, minum, pokoknya doain sampai dia selesai, udah selesai dia membentang (bendera), baru bisa lega,” lanjutnya. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button