Edu

Mahasiswa Kukerta Kelompok 01 UIN SMH Banten Kreasikan Paving Block dari Sampah Anorganik

ZETIZENS.ID – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten yang tergabung dalam Kelompok 01 Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) melaksanakan program utamanya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Kukerta yang mengusung tema Ecoteologi, sesuai dengan tema besar yang diangkat kampus dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat tahun ini.

Dalam praktiknya, mahasiswa Kukerta berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk mengumpulkan sampah non-organik, seperti plastik dan limbah rumah tangga, yang kemudian diolah menjadi bahan campuran paving block.

Proses ini dilakukan dengan pendekatan sederhana namun efektif, sehingga dapat diaplikasikan oleh masyarakat secara mandiri di masa mendatang.

Kegiatan ini menurut Kelompok 01 merupakan langkah yang baik, karena selain dapat menciptakan inovasi baru, program ini pun sesuai dengan ide dari pemerintah Kabupaten Serang. Seperti yang disebutkan oleh Prananda, selaku ketua dari kelompok 01.

“Sampah anorganik kini menjadi masalah yang sangat krusial di wilayah Serang, karena menurut banyak data yang disebutkan bahwasanya masyarakat Serang dapat menghasilkan jumlah sampah 1.200 ton per hari,” ujarnya.

Keadaan ini tidak hanya mengkhawatirkan, tetapi juga sangat menakutkan menurutnya.

“Ya, keadaan ini selain menakutkan bagi Serang itu sendiri, juga menakutkan bagi bumi kita. Karena dampaknya sangat meluas, dan bahkan dapat merusak lingkungan yang ada di wilayah Serang. Oleh karena itu, dengan mendemonstrasikan pengolahan sampah anorganik menjadi paving block, saya harap ide ini tidak hanya sekadar menjadi seremoni, melainkan juga menjadi solusi yang mencerahkan,” tambahnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Agus Sukirno, sangat mengapresiasi ide kreatif mahasiswa bimbingannya tersebut.

Menurutnya, program ini tidak hanya relevan dengan tema Kukerta yang diangkat kampus, tetapi juga sejalan dengan program pemerintah terkait pengelolaan sampah.

“Adanya kegiatan ini sangat bagus, karena pembuatan paving block tidak hanya sekadar menghasilkan produk yang bermanfaat, tetapi juga mendidik masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Ini selaras dengan tema besar yang diangkat kampus dan mendukung gerakan pemerintah, seperti program grebek sampah,” ujar Agus Sukirno.

Selain sebagai program pengabdian, kegiatan ini juga diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi timbunan sampah di Kabupaten Serang.

Paving block berbahan sampah non-organik dinilai memiliki ketahanan yang baik dan biaya produksi yang relatif murah, sehingga berpotensi diaplikasikan secara lebih luas di lingkungan masyarakat.

Salah satu tokoh masyarakat sekaligus ketua pemuda setempat, Bapak Mistaya, juga menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut.

“Kami sangat mendukung program ini, karena selain mengurangi sampah, hasilnya bisa langsung dirasakan oleh warga. Harapannya, ke depan kami bisa bekerja sama untuk membuat pelatihan lanjutan, agar keterampilan ini bisa dikuasai masyarakat secara luas,” ujarnya. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button