Astaga! Ratusan Pelamar Kerja Warung Seblak Membeludak

ZETIZENS.ID – Sudah pada tahu belum, viral di media sosial ratusan pelamar kerja memadati warung seblak untuk mendapatkan pekerjaan?
Laman iNews.id menyebut, video seratusan orang mengantre untuk melamar kerja di sebuah warung seblak viral di media sosial. Lokasi kejadian ditengarai berada di kawasan Ciamis, Jawa Barat.
Dalam video viral yang diunggah akun Instagram @undercover.id menampilkan suasana para pelamar kerja berdiri berjejer untuk membawa berkas lamaran.
Saking banyaknya, mereka sampai memadati antrean jalanan yang tampak seperti kawasan pertokoan.
“Pelamar kerja di sebuah warung seblak terlihat membludak memadati area jalanan,” tulis keterangan unggahan video tersebut dikutip Rabu (22/5/2024).
Para pelamar didominasi generasi muda baik laki-laki maupun perempuan ini terlihat membawa map cokelat berisi berkas lamaran maupun ijazah.
Mereka yang sudah masuk dalam ruangan tampak duduk berkelompok untuk mengisi berkas sebagai salah satu syarat lamaran kerja.
Video ini pun ramai menjadi pembahasan netizen. Banyak yang menilai video ini menampilkan gambaran sulitnya mencari pekerjaan di zaman sekarang hingga tak sedikit yang menyenggol pemerintahan.
“Sebuah gambaran betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan,” tulis @chepycahyadi.
“Kayaknya yang dimindset cari kerja itu susah. Padahal banyak temen pengusaha cari karyawan itu susah. Lalu di mana titik masalahnya ya?,” tulis @coast.mia_makeup.
“Benar sekali. Sulit di negeri kita tercinta ini untuk mencari kerjaan. Ketika ada lowongan pekerjaan disitu sudah ada ORDAL dan calo-calo yang tidak bertanggung jawab,” tulis @rino.kurniawan.28.
Laman Kompas.id menyebut, video itu diunggah pada Selasa (21/5/2024) dan sudah mendapat ribuan Like serta mendapat lebih dari 3.900 komentar. Dari video tersebut terlihat para pelamar masih berusia muda.
“Pelamar kerja di sebuah warung seblak terlihat membludak memadati area jalanan. Diduga kejadian tersebut terjadi di warung seblak di kawasan Ciamis, di video tampak antri panjang mengular para pelamar kerja tenteng map coklat,” tulis akun @undercover.id seperti dikutip pada Rabu (22/5/2024).
Warganet banyak berkomentar tentang betapa sulitnya mencari pekerjaan saat ini. Tetapi banyak juga yang menilai bahwa sebenarnya banyak lapangan pekerjaan yang tersedia. Namun, tingginya kualifikasi yang diminta membuat para calon pelamar tidak lolos.
“Sebenernya yg nyari pekerja dan yg nyari kerja sama banyaknya, cuma yg jadi masalah kadang kriteria perusahaan tidak sesuai sama kebnyakan pelamar, dan pelamar jg kadang tidak sadar kualitas dirinya,” tulis akun @ga**.*g.
“Ya Allah susahnya cari kerja yaa, skrg kerja di pabrik pun hrs pake uang kalo gak pake uang gak akan bisa masuk :’),” ujar pemilik akun @m*_**on_92.
“Kasian itu kalau seperti itu, padahal merekrutnya juga g bakalan sebanyak itu,” sebut akun @prakar**.*ndonesia.
Ada juga warganet yang menyinggung peranan ‘orang dalam’ dalam bursa kerja saat ini. Sehingga, saat orang luar mencoba melamar sebuah pekerjaan, mayoritas akan tersingkir oleh calon yang dimiliki ‘orang dalam’.
“Ingat Lowongan kerja itu banyak tidak di siarkan karna udah keduluan org dalam titipan bapaknya lah, pamannya lah, ponakannya lah, maka dari itu perbanyak relasi dan jaga silaturahmi serta jaga nama baik karna itu yg utama,” tutur akun @sa*_**alad.
“Lapangan kerja itu luas, yang bikin terlihat sempit itu karena kualifikasi/syarat untuk bekerja yang sangat tinggi atau bahkan tidak masuk akal, tetap semangat para pencari kerja,” sebut akun @bapa**.*avin.
Berdasarkan Analisis Tim Jurnalisme Data Kompas terhadap data mikro Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS), disebutkan jika Generasi Z atau Gen Z yang lahir pada 1997-2012 lebih sulit mencari kerja dibanding milenial. Lantaran, lapangan pekerjaan di sektor formal semakin menurun, salah satunya disebabkan pandemi Covid-19.
Dari data BPS, masih ada pencari kerja dari kelompok Generasi Z yang pendidikan tertingginya SMP, termasuk yang tidak tamat SD dan lulus SD. Jumlahnya pada 2022 sebesar 15,2 persen dari seluruh pencari kerja yang lahir pada periode 1997-2012.
Proporsi pencari kerja Generasi Z dengan latar belakang pendidikan tertinggi SMP tersebut bahkan lebih besar ketimbang Gen Z pencari kerja dari lulusan perguruan tinggi (12,1 persen). Hanya Gen Z lulusan SMA dan SMK yang jumlahnya lebih besar, yakni 72,5 persen dari total pengangguran pencari kerja berusia Gen Z.
Generasi Z lulusan SD dan SMP ini menyumbang angkatan kerja Indonesia yang memang masih didominasi oleh lulusan sekolah menengah pertama ke bawah, yakni 55,4 persen pada tahun 2022. Artinya, ada 79,6 juta orang berpendidikan paling tinggi SMP dari total angkatan kerja 143,7 juta orang.
Angkatan kerja adalah mereka yang bekerja atau pengangguran, dan tidak termasuk yang masih bersekolah atau mengurus rumah tangga.
“Dengan latar belakang pendidikan dan keterampilan yang rendah, tingkat kompetisi lulusan SMP/SD untuk langsung mendapat kerja di sektor kerja formal dalam setahun setelah lulus hanya 2,9 persen, berdasarkan analisis data mikro Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2022,” tulis Kompas.id dalam laporannya, dikutip Rabu (22/5/2024).
Sebagai perbandingan, lulusan SMK menyumbang sekitar 24 persen dari total fresh graduate yang mendapat pekerjaan formal. Adapun lulusan perguruan tinggi menyumbang proporsi terbesar, 54,3 persen.
Selain lulusan SMP/SD yang mendominasi, struktur angkatan kerja juga diisi oleh lulusan SMA/sederajat (32,4 persen) dan lulusan diploma IV dan S-1 (12,1 persen).
Komposisi angkatan kerja Indonesia yang seperti ini dinilai menjadi tantangan di tengah iklim investasi dan pembukaan lapangan kerja yang kian lama membutuhkan tenaga kerja berketerampilan tinggi.
Kondisi ini juga yang dirasa semakin mendorong pertumbuhan sektor informal Indonesia kian tumbuh di tengah menyusutnya penyerapan sektor formal.
Saat ini, mendapatkan pekerjaan di Indonesia kabarnya bisa menjadi tantangan besar. Salah satu bukti sulitnya mencari kerja terlihat pada sebuah video viral tentang warung seblak di Ciamis, Jawa Barat, membuka lowongan pekerjaan.
Momen unik ini dibagikan oleh akun TikTok @bangsatria_98 pada 18 Mei 2024. Pemilik akun TikTok yang dituliskan bernama Satria ini adalah pemilik dari bisnis seblak tersebut. Ia mengaku membutuhkan 20 orang karyawan untuk bekerja di tempat usahanya.
Namun, ia sungguh tidak menyangka bahwa rekrutmen terbuka itu langsung diserbu oleh banyak pelamar. Dalam video tersebut terlihat mungkin ada ratusan pelamar yang mengantre.
Banyak yang memakai pakaian putih hitam sambil membawa map cokelat yang berisikan berkas-berkas untuk melamar pekerjaan di warung seblak itu.
Para pelamar kerja berbaris rapi memanjang sampai ke belakang. Rasanya tak ada yang mengira bahwa sebuah warung seblak bisa memperoleh pelamar sebanyak ini..
“Ini butuh 20 orang makanya berani buka walk in interview,” kata pemilik warung seblak tersebut dalam unggahannya. Tidak disebutkan dengan jelas proses seleksi yang dilakukan. Tapi dalam video tampak pelamar dipanggil satu persatu untuk memasuki sebuah ruangan.
Mereka juga diberikan air minum dan makanan ringan sambil mengisi form pendaftaran dan menunggu giliran diwawancara. (Zee)