Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat jadi Bahasan Talkshow Duta Baca Indonesia
ZETIZENS.ID – Literasi dan kehidupan juga peningkatan sumber daya manusia sangat berkaitan erat. Dengan membaca, manusia bisa melakukan percepatan dalam segala bidang.
Inilah yang menjadi bahasan Talkshow Duta Baca Indonesia yang mengangkat tema “Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat”. Kegiatan yang dipersembahkan Perpustakaan Nasional RI bekerjasama dengan Rumah Dunia ini digelar Selasa (28/11/2023) di Auditorium Rumah Dunia, Ciloang, Kota Serang, Banten pukul 08.00-12.00 WIB.
Saat laporan kegiatan, Dewi Kartika Sari Plt Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca menjelaskan, ini merupakan rangkaian program Perpustakaan Nasional RI yang digelar di 12 lokasi di Indonesia.
Kota Serang yang merupakan tempat asal Duta Baca Indonesia yakni Gol A Gong dipilih sebagai tempat penyelenggaraan penutup.
“Ini merupakan kategori kegiatan promosi yang dimandatkan UU pasal 7 bahwa Pemerintah berkewajiban mendorong masyarakat untuk gemar membaca.
Kegiatan berupa diskusi ini menurutnya diikuti 150 peserta secara luring dan sekitar 300 orang secara daring.
“Membudayakan membaca bukan hanya tugas Perpustakaan Nasional RI tapi juga membutuhkan keterlibatan masyarakat. Peningkatan budaya membaca dilakukan melalui keteladanan, pembiasaan, penyediaan sarana prasarana, laporan dan evaluasi juga reward,” tukasnya.
Even yang dihadiri pegiat literasi, TBM, pustakawan, perwakilan sekolah dan perguruan tinggi juga umum ini dibuka secara resmi oleh Abdul Salam, Presiden Rumah Dunia.
“Revolusi perpustakaan berbasis inklusi memberikan kesempatan beragam. Rumah dunia mewadahi keinginan anak-anak yang bermimpi tinggi. Mudah-mudahan Rumah Dunia selalu ada untuk memberi manfaat,” jelas Salam.
Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional RI saat didaulat sebagai keynote speaker menjelaskan, kalau anda mau mengubah dunia, terlebih dahulu ubahlah perilaku diri sendiri.
Dan ini sudah tercermin dalam mandatori UUD 1945 yakni mencerdaskan anak bangsa dan ikut menjaga perdamaian dunia.
“Literasi itu kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu objek ilmu pengetahuan yang diimplementasikan. Tidak ada transfer teori dan praktek tanpa buku,” terangnya.
Membaca menurutnya, hanya kunci dan pintunya bagaimana menciptakan pembelajar.
Arip Senjaya, S.Pd., M.Phil, Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten saat menjadi narasumber menjelaskan membaca itu membatinkan yang lahir dan menulis itu melahirkan yang batin.
Pada sesi tanya jawab, Evi Syaefudin, S. Ag, M.Si Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten menanggapi tentang koleksi buku yang minim di sekolah.
“Masalah perpustakaan di sekolah cuma jadi gudang buku dan LKS itu terjadi di beberapa tempat. Solusinya, bisa mengakses perpus digital. Ada juga program namanya silang bayang, tinggal sekolah bilang untuk pinjem buku dengan durasi tiga bulan dengan jumlah 100 buku,” jelasnya.
Nelwaty, SS., M.Si, Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI saat closing statement mengatakan, rajin membaca itu wajib agar bisa mengubah nasib.
Selain tiga narasumber tersebut, talkshow yang dimoderatori Duta Baca Indonesia Gol A Gong ini menghadirkan satu narasumber lagi yakni Siddiq Nulhaq, M.Pd, Pegiat Literasi, Penerima Nugrajasa Dharma Pustaloka Tahun 2023 kategori Pegiat Literasi. (Hilal)