Edu
Kolaborasi CHARM x YKPI: Edukasi 1000 Mahasiswa untuk Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
Program “SADARI” menjangkau lebih dari 1.000 Mahasiswi di Jakarta untuk mendapatkan edukasi kanker payudara.

ZETIZENS.ID – Kanker payudara masih menjadi momok bagi banyak perempuan di Indonesia. Berdasarkan data terbaru, lebih dari 66 ribu kasus kanker payudara ditemukan di Indonesia sehingga menjadikan kanker ini sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi.
Namun, dengan deteksi dini, peluang kesembuhan kanker payudara bisa meningkat. Oleh karena itu, CHARM dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) berkolaborasi untuk memberikan edukasi deteksi dini kanker payudara kepada lebih dari 1.000 mahasiswi di Jakarta.
Dengan membawa slogan “AYO SADARI SETELAH MENSTRUASI”, CHARM dan YKPI ingin meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Sejak tahun 2021, mereka telah memberikan edukasi kepada lebih dari 15.000 perempuan di seluruh Indonesia, khususnya Gen Z dan Gen Alpha. Dengan edukasi ini, diharapkan perempuan Indonesia dapat lebih peduli dengan kesehatan payudara mereka dan melakukan deteksi dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Bertepatan dengan peringatan Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia di bulan Oktober, brand pembalut wanita CHARM dari PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) melanjutkan kolaborasinya yang tahun ini memasuki tahun ke 5, dengan kembali mengadakan edukasi periksa payudara sendiri.
Melibatkan lebih dari 1.000 mahasiswi dari beberapa universitas di Jakarta, deteksi dini kanker payudara dilakaukan secara bertahap selama bulan Oktober 2025.
Dr.dr. Agus Sutarman SpB. Subsp Onk (K). SH. MH. MARS sebagai salah satu pemateri dalam kegiatan ini mengatakan, “Kanker payudara merupakan kasus kanker nomor 1 terbanyak pada wanita di Indonesia. Kanker payudara tidak hanya menyerang usia lanjut tetapi juga usia muda. Namun, hal ini dapat dicegah dengan melakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) secara rutin teratur dan disiplin,” ujarnya dalam siaran tertulis, Kamis (30/10/2025).
Tak hanya itu, ia juga mengajak mahasiswa untuk SADANIS (perikSA payuDAra kliNIS) dengan melibatkan tenaga medis.
“Kanker payudara itu dapat disembukan apabila ditemukan secara dini dan ditangani secara tepat dan cepat sehingga harapan sembuh dan hidup akan tinggi. Untuk itu, kami menghimbau untuk melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi hari pertama,” ujarnya.
Dokter Agus menambahkan, dengan ajakan dan edukasi kepada para mahasiswi ini diharapkan ke depannya mereka akan menjadi agen edukasi dan menyebarkan kebiasaan SADARI ke banyak perempuan di sekitar mereka agar dapat saling menjaga satu sama lain.
Menanggapi hal ini, Direktur Unicharm Sri Haryani mengatakan, “Kunci deteksi dini kanker payudara adalah SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Karena SADARI direkomendasikan untuk dilakukan 7 hingga 10 hari setelah hari pertama menstruasi, kami meyakini bahwa menstruasi dan pencegahan kanker payudara memiliki keterkaitan yang erat, dan CHARM ingin seluruh perempuan dapat mengekspresikan diri tanpa henti, setiap saat.
“Karena itu, sejak tahun 2021 kami bersama YKPI secara berkelanjutan telah memberikan edukasi deteksi dini kanker payudara ke belasan ribu perempuan di seluruh Indonesia. Dalam rangkaian kegiatan edukasi kali ini, kami juga mengadakan sesi penjelasan seputar tips dalam memilih pembalut yang sesuai dengan berbagai kebutuhan,” terangnya.
Disebutkannya, sejak tahun 2021 UNICHARM bekerjasama dalam memberikan edukasi deteksi dini kanker payudara ke lebih dari 15.000 perempuan di seluruh Indonesia khususnya Gen Z dan Gen Alpha, mulai dari siswi SMP, SMA, mahasiswi perguruan tinggi, pihak swasta, organisasi wanita dan komunitas-komunitas lain baik secara online dan offline.
“Tahun ini kami kembali akan memasang logo AYO SADARI SETELAH MENSTRUASI di kemasan produk-produk CHARM seperti CHARM Daun Sirih, CHARM Cooling Fresh, CHARM Safe Night, hingga CHARM Pantyliner dan CHARM Panties yang terdistribusi di semua gerai retail dan online. Dengan memanfaatkan produk yang kami miliki, kami berharap setiap kali konsumen melihat kemasan produk saat mengganti pembalut akan selalu ingat dan terbiasa untuk melakukan SADARI,” katanya lagi.(*)



