Life Style

3 Contoh Puisi Tentang Rindu yang Mendalam

ZETIZENS.ID – Puisi ini mengeksplorasi perasaan rindu yang mendalam, seperti gelombang tak henti yang datang dari hati.

Rindu itu bisa muncul ini dari jarak yang memisahkan atau kenangan yang tertinggal di masa lalu. Setiap detik yang berlalu, rindu semakin menguat, membentuk ikatan yang tak terlihat namun begitu nyata.

Dalam puisi ini, perasaan rindu digambarkan sebagai sesuatu yang indah dan menyakitkan sekaligus—indah karena ia berasal dari cinta dan kerinduan, namun menyakitkan karena keterpisahan yang tak bisa dihindari.

Meski waktu terus berjalan, rindu tetap hadir, menjadi penanda cinta yang abadi

Rindu adalah perasaan ingin bertemu kepada seseorang, atau damba akan sesuatu.

Meski kerap dirasakan, nyatanya banyak orang yang kesulitan mengungkapkan kerinduan.

Mereka lebih memilih menyatakannya lewat untaian kata-kata dalam wujud puisi.

Berikut kumpulan puisi tentang rindu kepada seseorang, kekasih, ayah, ibu, sahabat,yang dapat mewakili perasaan.

Puisi Tentang Rindu

1. Rindu yang tak terbalas
Karya : Annida Nur Fazahra

Sebuah rasa hadir sangat tiba-tiba…
Hanya karna kau bercerita…
Senyum manismu membuatku membara
bergejolak penuh asmara….

Sayang,sebuah Gending lirihan
Yang tak akan terdengar
Aku rindu….
Tak akan pula terjawab

Rasa terbelenggu rindu
Didalam jiwaku yang sudah memudar
Seketika terlintas kembali dalam benakku
Tapi…..

Digemerlap malam
Angin berhembus kencang
menyadarkanku
bahwa Rasa rindu ini tak akan terbalas.

2. Terlalu Rindu
Karya: Tadha Armani

Hari ini hujan lagi
Sedang rindu itu belum lagi sunyi
Jantung merindukan detaknya
Detak merindukan rentaknya

Malam ini dingin lagi
Sedang rindu itu masih lagi wangi
Gula merindukan kopinya
Kopi merindukan pahitnya

Sekadar mendengar suara
Tampaknya tak lagi cukup
Jadi penutup bahagia
Karena seiring berjalannya waktu
Kaktus mungil itu mulai berduri
Dengan saling menyalahkan
Tentang siapa yang menyebabkan rindu ini
Hingga mulai kau pertanyakan tentang waktuku
Mulailah aku mengungkit kata “susah senang bersama” itu
Hati mulai hilang kehati-hatiannya
Dan terbawalah kita ke ambang perpisahan
Hanya karena
Kita sama-sama terlalu rindu

3. Rindu di Antara Rintik Hujan
Karya: Fadya Nur Aquila

Rinai hujan menghujam sukma
Gersang hati terjerat rindu
Derai rindu yang tak mereda
Menyeretku pada kenangan

Aroma petrichor yang pekat
Mengikatku dengan tenang
Seolah pasrah pada keadaan ini
Biarkan rindu ini bergejolak
Rintik hujan menerjang kesunyian
Di antara malam yang menepi di kegelapan
Gema hujan memantul pada dinding malam
Meninggalkan jejak waktu yang tertinggal. (Annida)

Tulisan Terkait

Back to top button