Karya

Menjadi Pemimpin yang Baik dalam Berorganisasi

ZETIZENS.ID – Berorganisasi di usia remaja itu sangat penting karena kita bisa mendapatkan banyak benefit seperti melatih kepemimpinan, dituntut jadi percaya diri, mengasah kemampuan, bisa memanajemen waktu, dan memiliki jiwa sosial tinggi.

Dalam sebuah organisasi pasti akan ada pemimpin. Menjadi pemimpin yang baik perlu memiliki kompetensi yang baik dalam mengenali kemampuan maupun karakter anggotanya.

Pemimpin organisasi yang baik adalah pemimpin yang selalu mengedepankan pendapat anggotanya terlebih dahulu dibandingkan pendapat dirinya.dan sebagai pemimpin juga harus effort meluangkan waktu dan tenaga demi berjalannya suatu proker.

Pemimpin Nusantara

Tulisan Terkait

Dengan kepemimpinan yang baik, generasi muda bisa mengelola dan menyatukan nusantara ini dengan baik.

Nusantara adalah sebuah himpunan pulau yang tersebar di tengah samudra, membawa pesona keanekaragaman budaya dan alam yang indah dengan lebih dari 17.000 pulau, kawasan ini menjadi rumah bagi beragam suku, bahasa, budaya dan tradisi.

Setiap pulau memiliki karakter uniknya sendiri, menciptakan mozaik budaya yang memikat dan memperkaya warisan bangsa-bangsa yang menetap di dalamnya.

Selain itu, keindahan dan keajaiban alam Nusantara yang menakjubkan, dari gunung yang menjulang hingga pantai-pantai yang berpasir putih, menambahkan kekayaaan dan warisan yang tak tertandingi.

Dan sebagai salah satu surganya keragaman mahluk hidup, Nusantara memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem global.

Tanpa jiwa kepemimpinan yang baik, nusantara dengan karakter berbeda-beda ini akan tercerai-berai dengan sangat mudah.

Peran Mahasiswa Terhadap Perwujudan Indonesia Berkualitas Sebagai Pemimpin Generasi Muda Di Era Society 5.0

Jiwa kepemimpinan harus dimiliki generasi muda terutama kalangan mahasiswa selaku kaum intelektual yang akan menjadi pemimpin di masa depan.

Kepemimpinan dan moralitas merupakan dua hal berkaitan.

Istilah moral berasal dari kata Latin mores, yang berarti “kebiasaan”. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia kata moral berarti “akhlak atau kesusilaan yang mengandung arti tata
batin atau tata hati nurani yang menuntun perilaku batin dalam kehidupan”.

Salah satu isu besar dalam beberapa tahun terakhir ini adalah terjadinya kemerosotan atau pergeseran moral pada anak usia sekolah dan remaja pelajar atau pemuda.

Kemajuan teknologi di era sekarang banyak memberikan dampak terhadap perilaku masyarakat yang menyimpang (social deviance), seperti tindak kriminal, narkoba, miras, perampokan, seks bebas, kurang sopan santun dan saling menghargai, yang menunjukkan moralitas sosial yang buruk di kalangan generasi muda,dan hate speech di media sosial yang semakin marak terjadi. (*)

Ditulis oleh Tan Riska Rahmadhani, Susilawati, dan Sonia, Zetizens Jurnalistik 2024.

Tulisan Terkait

Back to top button