Life Style

Terrible Two pada Anak Sedang Ramai Dibahas, Ini 4 Tandanya

ZETIZENS.ID – Memasuki usia dua tahun, banyak anak mengalami fase perkembangan yang dikenal sebagai Terrible Two. Ini adalah masa ketika anak mulai menunjukkan sifat kemandirian yang lebih besar, sering diiringi dengan emosi yang intens dan perubahan perilaku yang sering kali menantang.

Terrible Two adalah fase yang normal, menandakan perkembangan emosi dan sosial yang penting. Namun, memahami tanda-tanda yang muncul dapat membantu orang tua menangani fase ini dengan lebih tenang.

Berikut adalah beberapa tanda Terrible Two yang umum terjadi pada anak:

1. Tantrum yang Lebih Sering dan Intens

Tantrum adalah salah satu tanda utama dari Terrible Two. Anak seringkali mengekspresikan emosi mereka dengan cara menangis keras, berteriak, bahkan memukul atau menjatuhkan benda-benda di sekitarnya.

Mereka mungkin merasa frustrasi ketika tidak bisa melakukan sesuatu sendiri atau saat keinginannya tidak terpenuhi. Ini adalah cara anak untuk belajar mengatasi emosi mereka, meskipun terkadang sulit untuk ditangani.

2. Sering Mengatakan “Tidak”

Di usia ini, anak-anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki kendali atas keputusan mereka, dan kata “tidak” menjadi ungkapan favorit mereka. Mereka sering menolak apa yang diminta, bahkan jika itu adalah hal yang mereka sukai.

Sifat ini adalah bentuk ekspresi kemandirian dan kemampuan mereka untuk memilih, meskipun sering kali membuat orang tua frustrasi.

3. Ingin Melakukan Segala Sesuatu Sendiri

Anak usia dua tahun sering kali menuntut untuk melakukan banyak hal sendiri, seperti memakai baju, makan, atau bermain. Keinginan untuk mandiri ini adalah bagian penting dari perkembangan mereka. Namun, ketika orang tua mencoba membantu, anak bisa merasa frustrasi dan marah karena merasa tidak diberi kesempatan.

4. Kesulitan dalam Berbagi

Di fase Terrible Two, anak-anak biasanya masih merasa kesulitan untuk berbagi mainan atau perhatian dengan orang lain. Mereka cenderung menganggap semua benda milik mereka, sehingga bisa menjadi sangat posesif. Saat bermain bersama teman sebaya, mereka mungkin akan bereaksi keras ketika merasa ada yang “mengambil” milik mereka. (Sarah)

Tulisan Terkait

Back to top button