Edu
Serunya Siswa Binus School Serpong Belajar di Kelas Pakai Bantuan AI
Binus School Serpong Kurangi Pelajaran Menghafal dan Mulai Terapkan AI di Kelas
ZETIZENS.ID – Siswa/i jenjang sekolah dasar (SD) hingga menengah di Binus School Serpong, Kota Tangerang mulai menerapkan program pembelajaran menggunakan AI dalam kelas.
Meski baru sebagian kecil dipergunakan dalam materi pelajaran, AI di kelas bukanlah materi pokok melainkan sebagai dukungan belajar yang dianggap cukup mampu menambah keseruan siswa dalam menerima materi didik dan mengembangkannya.
Direktur Binus School Serpong, Gerald Donovan mengakui penerapan AI dalam materi pelajaran di sekolahnya sudah dilakukan selama satu semester dan menjadi daya tarik sekaligus adaptasi siswa pada era digital saat ini.
“Saya memegang filosofi bahwa pembelajaran itu terpusat bukan hanya pada gurunya, teknologi atau fasilitas sekolah tapi justeru pada muridnya. Guru terbaik adalah yang bisa menginspirasi anak-anak didiknya,” kata pria asal Irlandia itu saat ditemui di Binus School Serpong, Jumat (25/10/2024).
Artinya yang dimaksud penggunaan AI di kelas bukan semata untuk memudahkan guru mengajar tapi juga untuk lebih memudahkan siswa belajar hal baru dan mengembangkan penggunaan teknologi sejak dini.
“Satu hal yang membuat gampang saat mengajar di kelas adalah adanya dukungan AI ini. Murid diajarkan untuk dibantu belajar menggunakan AI sesuai kemampuannya. Dengan dua sisi; baik dan buruk, kesadaran penggunaan AI yang diajarkan ke para siswa ini adalah untuk dimanfaatkan fungsinya secara baik dan benar dan dengan cara yang bertanggung jawab,” ulas Gerald lagi.
Dikatakan Gerald, saat ini dukungan belajar menggunakan AI di Binus School Serpong baru tahap awal, ke depannya penerapan AI dan teknologi akan terus disediakan ke para siswanya.
“Sekitar 15 persen dari jumlah pelajaran, karena saat ini kita masih butuh pelajaran yang physyical, dan AI yang kami gunakan juga bukan AI untuk umum tapi berbasis umur yang penerapannya sudah difilter,” jelasnya lagi.
Selama program belajar dengan dukungan AI diterapkan ke siswa, pihak Binus School Serpong telah memberikan pelatihan di tahap persiapan kepada para guru dengan memberikan pelatihan untuk mengintegrasi program pendidikan dengan bantuan AI tersebut.
“Kita juga ada coffee morning dengan para orangtua untuk mengenalkan dan menyosialisasikan program belajar dukungan AI imi untuk mengikat kerjasama penggunaan device di rumah siswa, biar nantu orangtua juga lebig aware dan mau duduk bersama memberikan pendidikan terbaik penggunaan teknologi dan gawat pada anaknya,” jelasnya lagi.
Untuk beberapa kelas, pihak Binus School Serpong juga menjalankan program bring your own device untuk siswa mengenal lebih dekat dengan teknologi AI.
Para siswa diperbolehkan membawa laptop atau tablet sendiri dari rumah seperti layaknya membawa alat sekolah berupa pensil dan buku.
“Membawa gadget sendiri itu sana dengan kita membiarkan siswa bawa alat tulis mereka hanya saja ini ada yg baru dari sekadar menggantikan kertas, karena penggunaan teknologi bisa lebih atraktif lagi dengan memberikan pengajaran lewat gawai dan teknologi di dalamnya untuk mendukung proses belajar di kelas itu,” beber Gerald.
Meghan Lee Hidayat, siswi kelas 12 Binus School Serpong membagikan keseruannya menggunakan AI di kelas.
“Ketika pakai AI di kelas, misal pelajaran fisika, AI simulasi ini akan memberikan kita untuk mudah mengakses data-data dengan jelas dan menganalisis lebih.
Kita diajak untuk mencari sesuatu yang baru untuk terus meningkatkan pengetahuan,” ucapnya di acara yang sama.
Tak cukup dengan dukungan AI, program belajar di Binus School Serpong juga dikatakan untum mempersiapkan siswanya, terutama di kelas 12 agar lebih siap masuk ke top universitas. Dengan bimbingan khusus, para siswa menengah atas akan diajak untuk membiasakan diri tak hanya mengejar nilai baik di kelas amun juga harus bisa menampilkan nilai kemampuan dan pengalaman kepemimpinan.
“Nilai saja tidak cukup, siswa harus punya pengalaman dalam berorganisasi misalnya sebagai ketua osis, atau pengalaman dalam bidang lain yang diminatinya. Makanya selama di kelas, kita tanyakan ke siswa ada minat apa sehingga kami nantinya bisa memberikan kesempatan itu,” ujar Gerald lagi.
Dibeberkan Gerald juga, para siswa Binus School Serpong sejak kelas 9 dan 10 sudah dikurangi jumlah mata pelajaran di kelasnya, ini berikan agar para siswa sudah bisa lebih terfokus pada apa yang diminati dan menjadi target kuliahnya nanti.
Meghan Lee juga membagikan kisahnya untuk bisa masuk ke universitas terbaik di Amerika dan menimba pengalaman kepemimpinan selama satu tahun dengan menjabat sebagai ketua osis di sekolahnya.
“Binus School memberi ruang untuk hobi dan minat siswa, misalnya saya ada cita-cita menjadi woman entrepreneur, saya bisa ikut mengenal dunia kerja dengan program intern dan personalisasi pengalaman kita sendiri di sekolah.
Saya ikut sebagai ketua osis, dalam setahun sudah berhasil membuat 18 event, saya belajar berinteraksi dan berkomunikasi dengan banyak orang. Kita buat fund rising dan mendapatkan sekitar Rp 44 juta, sebagian kita give back untuk yayasan kanker Indonesia,” kata Meghan.
Tak hanya diberi ruang untuk mencari pengalaman organisasi dan mengenal dunia kerja, sekolahnya juga memiliki program Wellbeinh yang menyediakan sistem dukungan bertingkat untuk membantu mengelola masalah perilaku dan menciptakan lingkungan sekolah lebih positive.
“Bukan cuka dekat dengan teknologi dan program intern, sekolah kami memberikan dukungan positive mengajarkan keterampilan hidup dan membantu siswa menghadapi tantangan sehari-hari,” ucap Meghan. (*)