Cancel Culture Tengah Viral Diterapkan Netizen Indonesia, Ini Artinya
ZETIZENS.ID – Cancel culture adalah fenomena sosial di mana seseorang atau kelompok menghadapi boikot atau penolakan publik karena tindakan, perkataan, atau pendapat yang dianggap salah atau kontroversial.
Istilah ini semakin populer di era media sosial, di mana opini publik dapat dengan cepat tersebar luas dan membentuk opini massal dalam hitungan menit.
Cancel culture umumnya dilakukan melalui media sosial atau platform online lainnya, di mana netizen menyerukan untuk memboikot atau “mencancel” individu atau organisasi tersebut.
Cancel culture umumnya dimulai ketika ada tindakan atau pernyataan yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat atau dinilai merugikan orang.
Hal ini biasanya dipicu oleh tindakan yang melanggar norma, seperti diskriminasi, ujaran kebencian, perilaku tidak pantas, atau menyebarkan informasi salah.
Berikut tahapan bagaimana cancel culture bisa berkembang:
1. Pemicu Kontroversi
Kontroversi dimulai dari tindakan atau perkataan yang dinilai sensitif. Hal ini bisa datang dari kalangan selebriti, tokoh publik, perusahaan, atau siapa saja yang memiliki pengaruh.
2. Viral dan Reaksi Publik
Media sosial memungkinkan isu ini menjadi viral dengan cepat. Pengguna membagikan opini, memposting ulang, atau mengomentari insiden tersebut, yang akhirnya menyebar luas dan mencapai audiens yang lebih besar.
3. Ajakan untuk Memboikot
Setelah viral, seringkali muncul seruan untuk “cancel” atau memboikot individu atau organisasi tersebut. Hal ini bisa berarti menghentikan dukungan, berhenti mengikuti, atau tidak membeli produk yang mereka promosikan.
4. Efek Jangka Panjang
Dampak dari cancel culture bisa bervariasi, mulai dari penurunan popularitas, hilangnya pekerjaan, hingga pembatalan kontrak bisnis.
(Sarah)