Edukasi Penerapan Biosecurity pada Lingkungan Peternakan
Bersama Kelompok Tani Ternak di Desa Banyuanyar, Kabupaten Boyolali
ZETIZENS.ID – Mahasiswa Undip mengadakan kegiatan edukasi “Penerapan Biosekuriti pada wilayah kandang ternak untuk mencegah adanya bibit penyakit masuk ke kandang” dengan Kelompok Tani Ternak Dukuh Wangan, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Sabtu, 27 Juli 2024.
Biosekuriti merupakan tindakan pertama untuk pengendalian wabah yang dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan penularan dengan peternakan.
Biosekuriti pada peternakan meliputi sanitasi peternakan, pagar pelindung, pengawasan ketat lalu lintas pengunjung dan kendaraan, menghindari kontak dengan hewan liar, mempunyai fasilitas bangunan yang memadai, penerapan karantina, dan menerapkan sistem tatacara penggantian stok hewan.
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II melakukan edukasi kepada peternak di Desa Banyuanyar, kemudian mahasiswa membagikan poster mengenai panduan penerapan biosekuriti guna menjaga keamanan hewan ternak dari serangan berbagai jenis virus dan penyebaran bibit penyakit, serta memberikan contoh alat dan bahan untuk menunjang kebutuhan desinfektan pada lingkungan kandang.
Panduan yang diberikan terkait biosekuriti operasional yang mana sangatlah berguna bagi keseharian peternak dalam melaksanakan pemeliharaan ternak.
Hal yang perlu di tekankan dalam permasalahan yang ada yaitu terkait kebersihan lingkungan kandang yang masih perlu diperhatikan karena penyebaran bibit penyakit dapat terjadi melalui lingkungan yang kotor, udara pada lingkungan kandang dan kebersihan pada kandang yang tidak rutin di lakukan sanitasi.
Desinfektan yang digunakan pada program ini menggunakan bahan yang sangat mudah yaitu cairan destan sebanyak 10% dari campuran air yang digunakan untuk melarutkan dan alat yang digunakan juga cukup simpel yakni alat penyemprot dengan skala kecil maupun besar yang dapat ditemukan pada toko pertanian dan peternakan dimanapun.
Penggunaan bahan-bahan tersebut aman jika digunakan dengan jarak yang dekat dengan ternak karena tidak terdapat kandungan yang dapat membahayakan kesehatan ternak.
Program edukasi penerapan biosekuriti operasional ini dilakukan bersama kelompok tani ternak Manunggal Makmur yang berada di Dukuh Wangan, Desa Banyuanyar, Kabupaten Boyolali.
Tarmo selaku ketua KTT Manunggal Makmur serta anggota KTT yang hadir sangat merasa terbantu dengan adanya program ini.
“Kami sangat merasa terbantu dengan adanya program edukasi penerapan biosekuriti ini, yang kami harapkan yaitu kedepannya peternak dapat lebih memperhatikan kesehatan untuk ternak dan lingkungan yang berada di sekitar peternakan agar lebih sehat dan terjaga kebersihannya,” tukasnya.
Program ini sangat bermanfaat karena dapat menjadi sebuah acuan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit di lingkungan sekitar peternakan yang dapat menular kepada hewan ternak lain maupun manusia. (Zee)