Tradisi Ngiring Penganten Sunat di Gunung Kaler Seperti Ini Loh
ZETIZENS.ID – Tradisi Ngiring Pengantin Sunat di Gunung Kaler sangat menarik untuk disimak.
Tradisi yang masih dijalankan di Kampung Cipaeh Serdang, Desa Cipaeh, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Desa Cipaeh yang hendak mengkhitan anak-anaknya.
Namun sebelum di khitan terlebih dahulu diadakannya adat “ngiring penganten sunat” sebagai adat yang sudah turun-temurun dilaksanakan di Desa Cipaeh.
Adat ini cukup kompleks pelaksanaannya, di dalamnya terdapat arak-arakan dengan menunggang seekor kuda (jaran), melakukan ziarah ke makam buyut/wali yang dipercaya memiliki kelebihan di antaranya 1) buyut keramat wungu 2) nyi tar / buyut gayam 3) buyut pagon 4) buyut sarman.
Dilanjutkan dengan memutari masjid. Setelah selesai arak-arakan dan ziarah di makam para buyut dilanjut dengan melaksanakan Bebaksan yakni menari-nari diiringi dengan musik kendang sambil mengelilingi bak yang sudah terisi air dan uang koin juga dilengkapi dengan alat dapur dan alat mencari ikan seperti susug, kukusan, gayung, kipas (ilir bambu), kembu (tempat ikan).
Tujuannya yang pasti adalah untuk melestarikan budaya/adat-istiadat, selanjutnya adalah untuk memeriahkan acara hajatan (khitanan) agar lebih meriah, mendapatkan ridho dan doa agar terhindar dari bala, kadang kala terdapat suatu wangsit yang mengharuskan masyarakat melaksanakan tradisi tersebut.
Yang terlibat adalah mereka masyarakat Desa Cipaeh yang anaknya hendak dikhitan atau yang sedang melangsungkan hajat khitanan.
Kegiatan ini terbilang masih rutin dilakukan, pasalnya saat selesai panen padi atau setelah hari raya Lebaran pasti masyarakat banyak juga yang melakukan tradisi ini dan bisa dibilang 2 X dalam setahun dilakukan, namun yang melaksanakan kadang per keluarga atau per individu jadi jika banyak orang yang hajat khitanan di Desa Cipaeh maka banyak pula yang melaksanakan tradisi tersebut. (*)
Ditulis oleh Maulana