Karya

Transformasi UMKM sebagai Pilar Utama Perekonomian Nasional

ZETIZENS.ID – UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah unit usaha yang tergolong kecil, namun memiliki kelebihan berupa daya tahan yang tinggi serta kemampuan beradaptasi yang fleksibel terhadap perubahan lingkungan strategis.

Hal ini disebabkan oleh karakteristik produk UMKM yang erat kaitannya dengan kebutuhan masyarakat, menggunakan bahan baku dan sumber daya lokal, serta memiliki tingkat paparan risiko yang rendah terhadap pasar keuangan.

UMKM juga menunjukkan kemampuan beradaptasi dalam model bisnisnya, salah satunya melalui penerapan teknologi digital, yang terlihat dari tren digitalisasi di sektor ini.

Karakteristik tersebut menjadikan UMKM dapat menjadi bantalan di periode perlambatan ekonomi terutama dalam mendorong kinerja sektor yang berkontribusi besar dalam perekonomian dan menyerap banyak tambahan tenaga kerja informal yang terdampak perlambatan ekonomi.

UMKM memiliki kontribusi atau peranan cukup besar, yaitu perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), penyediaan jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif.

UMKM merupakan salah satu pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta unit, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau sekitar Rp8.573,89 triliun.

UMKM juga menyerap 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia dan menghimpun hingga 60,4 persen total investasi nasional (data semester I tahun 2021).

Di tengah tantangan global dan perubahan zaman, transformasi UMKM menjadi suatu keharusan untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Transformasi UMKM menjadi kebutuhan mutlak untuk mempertahankan daya saing. Digitalisasi merupakan salah satu langkah krusial dalam transformasi ini, memungkinkan pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat.

Transformasi ini mencakup penggunaan platform digital untuk pemasaran, penerapan sistem manajemen modern, serta kolaborasi dengan ekosistem ekonomi digital seperti e-commerce, fintech, dan logistik.

Selain digitalisasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menjadi elemen penting. Pemilik dan pekerja UMKM perlu dibekali dengan keterampilan baru, termasuk literasi digital, manajemen keuangan, dan strategi pemasaran modern.

Dengan SDM yang unggul, UMKM akan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan memanfaatkan peluang yang muncul.

Dukungan akses permodalan melalui mekanisme kredit yang lebih inklusif serta integrasi dengan ekosistem bisnis modern juga diperlukan untuk memperkuat pondasi UMKM.

Dalam konteks ini, kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan startup teknologi, menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM.

Transformasi UMKM juga tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip bisnis yang ramah lingkungan dan sosial, UMKM dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan.

Hal ini selaras dengan upaya Indonesia untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Melalui transformasi yang menyeluruh, UMKM dapat mengoptimalkan potensi mereka sebagai pilar utama perekonomian nasional. Dalam jangka panjang, penguatan UMKM akan membawa dampak positif yang luas, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan kesenjangan ekonomi, dan peningkatan daya saing Indonesia di pasar global.

Oleh karena itu, investasi pada transformasi UMKM adalah investasi pada masa depan ekonomi Indonesia yang lebih cerah dan inklusif. (*)

Ditulis oleh Rinandita Malika, mahasiswi Untirta.

Tulisan Terkait

Back to top button