Seleb

Jourdy Pranata dan Hanggini Mendadak Kembali ke Masa SMA dalam Viu Original 10 Years Challenge

ZETIZENS.ID – Viu, layanan streaming video OTT pan-regional terkemuka yang beroperasi di 16 negara, mengumumkan pemutaran perdana Viu Original terbarunya, 10 Years Challenge.

Drama romantis ini sudah tayang di Viu dan dibintangi oleh Hanggini dan Jourdy Pranata sebagai pemeran utama.

Toha Essa, Head of Content, Viu, berbagi antusiasmenya terhadap film tersebut, dengan menyatakan, “Di Viu, kami memiliki dedikasi besar dalam menghadirkan konten yang sangat berkesan bagi pemirsa kami. 10 Years Challenge merupakan film luar biasa dalam koleksi film kami yang terus bertambah, menawarkan perpaduan yang menarik antara romansa dan transformasi pribadi. Kami sangat gembira mempersembahkan sebuah film yang mengeksplorasi lika-liku kesempatan kedua dan penemuan jati diri, memberikan pengalaman yang menyentuh hati dan menginspirasi para penonton kami.”

10 Years Challenge mengisahkan tentang Atya (diperankan oleh Hanggini), seorang perempuan berusia 27 tahun yang tiba-tiba dicampakkan oleh pasangannya sejak lama, Diga (Michael Olindo). Saat reuni SMA, Atya tak kuasa menahan emosinya saat melihat Diga membawa kekasih baru dan memilih pergi.

Dalam perjalanan pulang, Atya mengalami kecelakaan. Ia mengira dirinya sudah meninggal, namun Atya mengalami peristiwa ajaib.

Atya terbangun dan menyadari bahwa dirinya mengulang waktu 10 tahun yang lalu, kehidupan masa SMA dulu. Dalam babak kehidupan ini, ia bertemu Hiro (Jourdy Pranata), serta Diga. Siapakah yang akan ia pilih untuk masa depannya?

Adegan Paling Menantang bagi Jourdy

Bagi Jourdy, sosok Hiro merupakan tokoh yang sangat tahu apa yang ia mau sejak kecil. “Ia suka fotografi, introvert, pernah tinggal di Jepang jadi agak kaku saat harus tinggal di Indonesia,” ujarnya dalam press conference Ten Years Challenge pekan lalu.

Dan adegan saat ia harus berdialog dalam bahasa Jepang merupakan momen yang menantang baginya. “Saya harus mempersiapkan adegan ini dengan matang bersama pengajar khusus bahasa Jepang. Dan hasilnya memuaskan,” ujarnya.

Bagi Jourdy, ini adalah kolaborasi pertamanya dengan Hanggini dan Michael. “Namun kami bertiga bisa connect dengan cepat. Karena ceritanya relate dengan kita, bahkan setelah syuting kelar, kita bertiga rencakanan diving bareng,” ujar Hanggini.

Michael tidak menampik bahwa memerankan sosok Diga adalah tantangan tersendiri. “Namun Diga ini mirip seperti saya yang memiliki determinasi dan tahu sekali apa yang dia mau. Saya banyak mengobrol dengan sutradara untuk bisa menampilkan tokoh ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Hanggini mengungkapkan bahwa film ini memberi pelajaran yang cukup dalam. “Jika bisa kembali ke masa lalu seperti Atya, pelajaran yang aku petik adalah aku tidak ingin menggantungkan kebahagiaan aku kepada orang lain,” ungkapnya.

Ia mengingat masa SMA yang ia lalui adalah periode yang menyenangkan dengan teman-teman baru dan tanpa bully.

Sementara Jourdy mengatakan bahwa semasa SMA, ia masih menganggap masa depan adalah momen yang masih jauh dari jangkauan sehingga lebih banyak main, seperti ke warnet.

“Seandainya bisa balik ke masa itu, mungkin gue akan kerja dari belasan tahun. Kerja lebih keras lagi. Sekarang pun lagi tertarik mendalami bisnis,” ujarnya sambil tersenyum. (Sobri)

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button