Bikin Bangga, Kemenparekraf Umumkan Terdapat Dua Desa Wisata Diakui Kancah Pariwisata Internasional
ZETIZENS.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengumumkan saat ini terdapat dua desa terbaik berkelas dunia di Indonesia yang diakui di kancah pariwisata internasional.
Adapun dua desa wisata tersebut yakni Desa Penglipuran di Bali dan Desa Nglanggeran di Gunung Kidul, Yogyakarta.
“Saat ini Indonesia memiliki dua desa yang masuk sebagai desa wisata terbaik di dunia dan masuk pariwisata internasional. Maka diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa wisata lain di Indonesia untuk terus berinovasi,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya.
Ia menyampaikan keberhasilan dua desa tersebut, diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa wisata lain di Indonesia untuk terus berinovasi serta meningkatkan kualitas layanan dan fasilitasnya.
Dengan begitu, Sandiaga mengatakan, desa-desa wisata lainnya mampu bersaing di tingkat global. Selain itu, dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.
“Kami berharap di akhir pemerintahan Pak Jokowi desa wisata akan menorehkan lebih tinggi prestasinya di dunia. Indonesia kini memiliki 6.016 desa wisata yang tersebar di seluruh daerah nusantara,” ungkapnya.
Menurut Sandiaga, potensi lokasi yang bisa dikembangkan menjadi desa wisata mencapai 7.500 titik. Karena itu, Kemenparekraf memfasilitasi setiap kabupaten dan kota di Indonesia.
“Saya berharap di akhir pemerintahan Pak Jokowi ini desa wisata akan menorehkan lebih tinggi prestasinya di dunia,” ujarnya.
Ia menjelaskan Kemenparekraf RI telah berupaya untuk memfasilitasi setiap kabupaten dan kota di Indonesia, bisa membentuk desa wisata yang mengangkat keunikan destinasi berbasis kearifan lokal setempat.
Lebih lanjut, Menparekraf menekankan ada tiga aspek yang bisa dipenuhi suatu desa wisata agar diakui di kancah internasional.
Sandiaga mengatakan aspek pertama adalah menambah atraksi di desa wisata, misalnya dengan menyelenggarakan pertunjukan seni budaya atau melestarikan adat dan tradisi leluhur.
Selain itu, desa wisata juga harus menyediakan akomodasi untuk para turis contohnya seperti menyiapkan homestay atau penginapan dalam jumlah banyak. Aspek kedua meningkatkan amenitas seperti jumlah homestay dan aksesibilitas.
Pihaknya optimis jika tiga aspek tadi terpenuhi, maka jumlah desa wisata berkelas dunia di Indonesia semakin banyak. (Ismi)