Highlight

Bank Indonesia Resmikan Smart Green House di Pandeglang

ZETIZENS.ID – Setelah menjadikan Sawah Luhur sebagai sentra pertanian bawang merah, Bank Indonesia meresmikan smart green House yang menjadi sentra pertanian cabai merah di Pandeglang.

Kegiatan ini diresmikan dalam Gerakan Nasional Pengendslian Inflasi Pangan, Peresmian Smart Green House dan Gerakan Tanam Cabai Bersama di Desa Pamarayan, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Kamis 26 Juni 2025.

Ameriza M Moesa, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten saat sambutan menjelaskan, acara ini tidak lepas dari upaya bersama yang disebut dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.

“Jadi kalau kami lihat antara inflasi dan kepentingan petani itu sama-sama win win. Di satu sisi petani bisa semakin meningkatkan produksinya tapi dari Bi juga terbantu tugasnya. Kami ditugasi untuk mengendalikan harga. Nah kalau petani bisa tetap tingkatkan produksinya, kita tingkatkan kesejahteraannya tentunya juga akan membantu tugas BI dalam rangka mengendalikan inflasi termasuk di Kabupaten Pandeglang,” jelasnya.

Ia menginformasikan, pada Mei 2025 ini untuk inflasi dk Banten relatif terkendali yakni dk angka 1,57 dan ini bahkan lebih rendah dari inflasi nasional.

“Ini jarang-jarang terjadi, biasanya inflasi Banten di atas nasional. Ini merupakan suatu prestasi. Pada kesempatan ini kami di depan Indonesia mengucapkan terima kasih banyak atas kolaborasinya dengan Pemerintah Provinsi Banten yang sudah bekerja keras mengendalikan harga dari Januari sampai dengan pertengahan tahun ini,” tukasnya.

Selama ini rutin digelar operasi pasar murah yang bertujuan meredam kenaikan harga dan masyarakat bisa membeli dengan harga-harga yang relatif murah. Sampai sekarang tercatat sebanyak 215 kali digelar.

Raden Dewi Setiani, Bupati Pandeglang saat sambutan mengatakan, mengenai cabai ini bukan hanya rasanya yang pedas tapi harganya juga pedas.

Menurutnya, harga cabai merah ini biasanya berkisar 1 kilo Rp40.000 dan cabe rawit Rp60.000 per kilo.

“Alhamdulillah di Pandeglang ada sekitar wilayah tanam cabai itu 85 hektar dengan produksi bisa mencapai 72 ton. Saat ini yang menjadi sentra utama produk cabe yaitu di Kecamatan Saketi, Pulosari, Carita, Pandeglang dan Cigeulis juga Jiiput. Ada dua desa yang menonjol dalam produksi cabai yaitu Desa Pamarayan dan Desa Jiput. Sedangkan desa-desa yang lainnya juga ada yang menanam cabai tapi masih dalam spot-spot kecil dan belum membentuk pola cluster yang kuat seperti di Desa Pamarayan ini,” jelasnya.

Di Jiput ini kata dia, ada lahan seluas 8 hektar untuk tanam cabai yang tersebar di 5 kelompok tani salah satunya adalah Gapoktan Taruna Mekar yang tanamannya juga beragam. Ada yang sedang dalam masa tanam dan juga ada yang mau memasuki masa panen.

Asda 2 Provinsi Banten M Yusuf saat sambutan dan membuka acara mengatakan, berdasarkan pantauan harga di pasar yang dilakukan secara rutin, harga cabai sudah mulai menanjak.

Pada Desember nanti bisa mencapai Rp100.000 per kilogram.

“Sekarang ini bulan-bulan yang terbaik untuk menanam cabai,” jelasnya. (Zee)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button