Life Style

7 Kelompok Orang yang Disarankan Membatasi Konsumsi Makanan Bersantan

ZETIZENS.ID – Santan merupakan bahan dasar yang sering digunakan dalam berbagai hidangan lezat di Indonesia.

Meskipun kaya akan rasa dan tekstur, tidak semua orang bisa atau sebaiknya mengonsumsi santan.

Meskipun santan memberikan cita rasa yang lezat pada berbagai hidangan, ada beberapa golongan orang yang perlu berhati-hati atau bahkan menghindari konsumsinya demi kesehatan mereka.

Penderita penyakit jantung, diabetes, kolesterol tinggi, gangguan pencernaan, GERD, alergi kelapa, dan mereka yang menjalani diet rendah lemak sebaiknya mempertimbangkan alternatif lain yang lebih sehat.

Berikut adalah tujuh golongan orang yang sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi santan:

1. Penderita Penyakit Jantung

Santan mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. Konsumsi lemak jenuh berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Bagi penderita penyakit jantung atau mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi santan untuk menjaga kesehatan jantung.

2. Penderita Diabetes

Orang dengan diabetes perlu mengontrol asupan lemak mereka untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Santan, terutama yang kental, mengandung kalori dan lemak yang tinggi, yang dapat mempengaruhi pengelolaan berat badan dan kadar gula darah.

Mengonsumsi santan dalam jumlah banyak bisa meningkatkan risiko komplikasi terkait diabetes.

3. Orang dengan Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus terhadap asupan lemak jenuh.

Santan mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Orang dengan kadar kolesterol tinggi sebaiknya menghindari santan atau mencari alternatif lain yang lebih sehat, seperti susu nabati tanpa lemak.

4. Orang dengan Gangguan Pencernaan

Bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), konsumsi santan bisa memperburuk gejala seperti kembung, gas, dan diare.

Santan yang tinggi lemak juga bisa sulit dicerna bagi sebagian orang, menyebabkan ketidaknyamanan perut. Orang dengan gangguan pencernaan sebaiknya menghindari atau mengonsumsi santan dalam jumlah sangat terbatas.

5. Penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan iritasi dan rasa terbakar di dada. Lemak jenuh dalam santan dapat menyebabkan relaksasi sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang dapat memicu atau memperburuk gejala GERD.

Orang dengan GERD sebaiknya menghindari santan untuk mencegah timbulnya gejala yang tidak nyaman.

6. Orang dengan Alergi Kelapa

Meskipun relatif jarang, alergi terhadap kelapa bisa menjadi alasan seseorang harus menghindari santan. Gejala alergi kelapa dapat berkisar dari ringan hingga berat, termasuk ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, dan bahkan anafilaksis dalam kasus yang parah.

Jika seseorang memiliki alergi kelapa, mereka harus menghindari semua produk yang mengandung santan untuk mencegah reaksi alergi.

7. Orang yang Sedang Menjalani Diet Rendah Lemak

Bagi mereka yang sedang menjalani diet rendah lemak untuk menurunkan berat badan atau karena alasan kesehatan lainnya, santan bukanlah pilihan yang tepat.

Kandungan lemak dan kalori yang tinggi dalam santan dapat menggagalkan upaya penurunan berat badan dan mengganggu keseimbangan asupan nutrisi.

Orang yang menjalani diet rendah lemak sebaiknya mencari alternatif lain yang lebih ringan dan sehat. (Sarah)

Tulisan Terkait

Back to top button