ZETIZENS.ID – Dalam beberapa waktu terakhir, kata “trigger” menjadi istilah yang sering digunakan dan viral di media sosial. Istilah ini berasal dari bahasa Inggris, yang secara harfiah berarti “pemicu.”
Namun, dalam konteks yang lebih luas, terutama di dunia maya, kata ini mengacu pada sesuatu yang dapat memicu respons emosional, psikologis, atau mental seseorang, baik secara positif maupun negatif.
Di media sosial, “trigger” sering dikaitkan dengan topik-topik sensitif yang berpotensi menimbulkan reaksi tertentu, seperti trauma, kesedihan, atau kemarahan.
Misalnya, seseorang yang pernah mengalami perundungan mungkin merasa terganggu saat membaca komentar kasar di internet. Hal ini melahirkan istilah “trigger warning,” yaitu peringatan yang diberikan sebelum membahas topik tertentu untuk memberi kesempatan kepada pembaca atau pemirsa agar dapat mempersiapkan diri secara emosional.
Kata “trigger” juga sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memicu respons emosional, baik itu kemarahan, kekecewaan, atau kesedihan.
Misalnya, ke-trigger dengan ucapan orang lain yang bikin sedih, ke-trigger melihat quotes yang bikin marah, dan lainnya. Trigger bisa berupa berita atau komentar tertentu yang dianggap sensitif.
Penggunaan kata ini juga menjadi pengingat untuk lebih berhati-hati dan empati dalam berbicara atau berbagi informasi, terutama jika hal tersebut bisa memengaruhi mental orang lain. (Sarah)
