Life Style

Optimus Robot AI Elon Musk yang Meresahkan, Bisa Apa Saja?

ZETIZENS.ID – Pemilik Tesla dan aplikasi X Elon Musk memperkenalkan robot Optimus pada Jumat 30 September tahun lalu. Prototipe robot humanoid ini ditargetkan diproduksi dalam skala besar dan dijual di bawah $20 ribu atau sekitar Rp305 juta (1USD= Rp15.282).

Seperti dilansir CNN Indonesia yang mengutip Reuters, Musk menargetkan Tesla sudah siap menerima pesanan Optimus dalam tiga sampai lima tahun ke depan.

Miliarder kelahiran Afrika Selatan itu juga mengaku ingin terus mengembangkan Optimus dalam 10 tahun ke depan atau lebih.

Optimus dibuat Tesla untuk membantu produksi mobil di pabrik mereka. Namun ke depannya, Optimus juga diharapkan bisa membantu pekerjaan-pekerjaan kecil di rumah tangga.

Pada video perkenalannya, Optimus terlihat melambai ke arah hadirin yang hadir dalam acara perkenalan tersebut.

Tesla juga menunjukkan video yang memuat Optimus sedang menyiram tanaman, membawa kardus dan mengangkat lempengan metal di pabrik Tesla di California.

“Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh Optimus. Saya kira, Optimus akan sangat luar biasa dalam lima atau 10 tahun ke depan,” kata Musk.

Mengutip Wevolver, Optimus memiliki tinggi 173 cm dengan berat badan 57 kg. Ia juga bisa membawa muatan seberat 20 kg dan bergerak dengan kecepatan 8 km/jam.

Tesla juga menyematkan teknologi full self-driving computer (FSD) serta 8 kamera autopilot. Optimus pun memilki 40 Actuators dengan rincian 2 pada leher, 2 pada torso, 12 pada lengan, 12 pada tangan, dan 12 pada kaki.

Sistem FSD itu lah yang akan mentenagai Optimus dan terletak di bagian dadanya. Terkait faktor keamanan, Optimus akan punya chip yang terlokalisasi untuk pembaruan secara remot.

Tesla menegaskan, Optimus didesain untuk melakukan pekerjaan yang berbahaya, berulang, dan membosankan bagi manusia. Kehadiran Optimus pun diharapkan bisa menyelamatkan manusia dari pekerjaan yang berbahaya dengan menyediakan bantuan manufaktur lewat otomatisasi di bidang logistik.

Optimus direncanakan menjadi robot rumah tangga yang akan membantu jutaan orang, dari mulai mengambil sembako, memasak, hingga merawat para lansia.

Tesla juga menyematkan instruksi stop ketika aktivitasnya sudah mulai membahayakan manusia. Saat ini, Musk mengakui, Optimus masih tidak memiliki otak sehingga belum bisa menyelesaikan masalah secara mandiri.

Namun ia yakin dalam beberapa tahun ke depan, Musk yakin Optimus akan sangat mampu untuk melakukan berbagai hal. Tesla pun berencana memproduksinya secara massal.

Robot Lainnya

Pada 2016, Elon Musk pun mengumumkan perusahaan robot rumah tangga yang disebut Open AI.

Perusahaan ini bertanggungjawab untuk mengembangkan robot guna membantu pekerjaan rumah tangga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Untuk mempercepat pengembangan, Open AI menggunakan teknologi yang sudah ada dan mengkustomisasikan dengan kebutuhan pekerjaan rumah.

“Ada beberapa teknik yang ada untuk tugas-tugas tertentu, tetapi kami percaya bahwa algoritma pembelajaran akhirnya dapat dibuat cukup handal untuk membuat sebuah robot untuk keperluan umum,” Open AI mengatakan dalam sebuah posting blog seperti dikutip dari Science Alerts, Kamis (23/6/2016).

Okezone menyebut, Open AI diluncurkan pertama kali pada Desember 2015, dan dipimpin oleh Musk dan Sam Altman, presiden Y Combinator yang merupakan sebuah perusahaan AS yang menyediakan dana awal untuk startups.

Sejak itu, Open AI dijamin USD1 miliar dalam pendanaan dari teknisi teknologi besar seperti pendiri PayPal, Peter Thiel.

Ide di balik ini adalah untuk membawa kecerdasan buatan untuk kehidupan sehari-hari daripada menyimpannya terkunci di robotika laboratorium di seluruh dunia.

“Kami percaya AI harus menjadi perpanjangan dari kehendak manusia individu dan dalam semangat kebebasan, secara luas dan merata serta aman,” perusahaan mengumumkan pada peluncurannya kala itu.

Pada dasarnya, mereka mengatakan robot masa kini sudah bisa memahami pertanyaan yang sangat spesifik dan tertentu serta menanggapi perintah. Tetapi kecerdasan sebenarnya adalah mampu untuk meminta klarifikasi dan mencari tahu apakah apa yang diminta itu praktis, aman, dan tidak ambigu.

Tujuan akhir untuk Open AI sekarang adalah menyelesaikan berbagai macam permainan, seperti catur, Go, dan Rubik, menggunakan robot tunggal. (Hilal)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button