ZETIZENS.ID – Ketika berbicara tentang musik metal, mungkin yang terlintas di benak banyak orang adalah dentuman gitar yang keras, vokal lantang, dan energi tanpa batas. Namun, siapa sangka bahwa tiga perempuan muda asal Garut, Jawa Barat, mampu membawa genre ini menembus batas dunia.
Mereka adalah Voice of Baceprot (VoB), band metal yang kini namanya dikenal hingga ke kancah internasional. Voice of Baceprot terdiri dari Marsya (vokal dan gitar), Widi (bass), dan Sitti (drum).
Nama “Baceprot” sendiri diambil dari bahasa Sunda yang berarti “berisik” atau “bising.” Meski begitu, di balik kebisingan musik mereka, tersimpan pesan-pesan mendalam tentang kesetaraan, kebebasan berekspresi, hingga isu sosial yang dekat dengan generasi muda.
Perjalanan VoB tidaklah mudah. Berawal dari sebuah desa kecil di Garut, mereka harus menghadapi berbagai pandangan miring karena memilih jalur musik yang dianggap tidak umum bagi perempuan. Namun, bukannya surut, kritik itu justru menjadi bahan bakar semangat mereka.
Dengan latihan gigih dan tekad yang kuat, mereka berhasil membuktikan bahwa perempuan juga bisa berdiri di panggung metal dengan penuh percaya diri.
Ketekunan itu membuahkan hasil. VoB kini telah tampil di berbagai panggung internasional di berbagai negara seperti Belanda, Prancis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, hingga Australia.
Lebih dari sekadar band, VoB adalah simbol keberanian untuk menantang stereotip. Mereka menunjukkan bahwa perempuan tidak harus selalu mengikuti standar yang ada, melainkan bisa memilih jalannya sendiri.
Musik keras yang mereka mainkan bukan sekadar hiburan, melainkan juga bentuk perlawanan, semangat, dan inspirasi bagi banyak orang, khususnya generasi muda di Indonesia.
Kini, Voice of Baceprot terus mengibarkan sayapnya. Dari Garut ke panggung dunia, mereka membawa pesan bahwa mimpi tidak pernah mengenal batas.
Dengan suara lantang dan musik penuh energi, VoB membuktikan bahwa meski berasal dari desa kecil, karya bisa menggema hingga ke seluruh dunia. (Irma)
