Biopori, Solusi Pertanian Berkelanjutan yang Mudah dan Murah
ZETIZENS.ID – Pada Minggu, 4 Agustus 2024 Kelompok 80 KKM Tematik II Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menyelenggarakan kegiatan sosialisasi yang bertajuk ”Biopori : Pengolah Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik.”
Kegiatan ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan teknologi biopori sebagai pengelolah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik yang dapat kita gunakan pada kebun di pekarangan rumah.
Berjalannya acara ini dipandu oleh Mufid Lingga Praditya serta Adiemas Bryan Stevanda dan Nurbaiti Sukma Dewi selaku pemapar materi mengenai biopori.
Dengan sasaran masyarakat Desa Cirendeu, khususnya ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu yang tergabung dalam Pekerja Wanita Tani (PWT) Desa Cirendeu sukses dilaksanakan dan mendapatkan sambutan yang antusias oleh warga Desa Cirendeu.
Mengangkat tema biopori untuk mengelola limbah rumah tangga karena kami melihat potensi besar pada masyarakat Desa Cirendeu yang mayoritas memiliki tanaman yang hidup di pekarangan rumah.
Selain itu, sejalan dengan program yang dikemukakan oleh Kepala Desa Cirendeu yaitu Herdiana, S.T bahwa desa ini sedang melaksanakan perlombaan untuk menanam tumbuhan pangan di pekarangan rumah yang bibitnya berasal dari desa.
Dan untuk itu pengaplikasian biopori menjadi langkah untuk pengolahan limbah rumah tangga kami rasa sudah cukup membantu untuk membantu membersihkan lingkungan dan juga sebagai penunjang dari program yang telah dibuat oleh Desa Cirendeu.
Biopori memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan kehidupan kita. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pembuatan lubang biopori:
1. Mencegah Banjir dan Genangan Air
Lubang biopori berfungsi seperti spons alami yang menyerap air hujan dengan cepat. Ini membantu mengurangi risiko banjir dan genangan air, terutama di daerah perkotaan.
2. Meningkatkan Kualitas Air Tanah
Air hujan yang meresap melalui lubang biopori akan terfilter secara alami oleh tanah. Ini membantu meningkatkan kualitas air tanah dan mengurangi pencemaran.
3. Menyuburkan Tanah
Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan terurai menjadi kompos, memberikan nutrisi tambahan bagi tanah dan meningkatkan kesuburannya.
4. Menjaga Kelembaban Tanah
Dengan adanya lubang biopori, tanah akan lebih mampu menyimpan air sehingga tanaman tidak mudah kekeringan, terutama saat musim kemarau.
5. Menyerap Gas Beracun
Lubang biopori juga berfungsi sebagai penyerap gas-gas beracun yang dihasilkan dari pembusukan sampah organik, sehingga membantu memperbaiki kualitas udara.
Penggunaan limbah untuk menghasilkan pupuk kompos yang berkualitas dengan menggunakan sisa-sisa hasil dapur seperti halnya limbah makanan.
Limbah makanan adalah sisa makanan yang tidak dikonsumsi dan akhirnya dibuang. Ini bisa berupa sisa makanan di piring, makanan yang kadaluarsa, atau bahkan makanan yang masih layak konsumsi tapi dibuang karena berbagai alasan.
Pembuatannya cukup sederhana dan bisa dilakukan di rumah. Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1. Bor tanah: Bisa disewa atau dibuat sendiri dari pipa besi yang diruncingkan ujungnya.
2. Pipa PVC: Optional, digunakan jika tanah mudah runtuh.
3. Sampah organik: Dedaunan kering, kulit buah, sisa makanan (kecuali daging dan tulang).
Langkah-langkah Pembuatan:
1. Tentukan lokasi: Pilih tempat yang terkena sinar matahari dan mudah dijangkau air hujan.
2. Lubangi tanah: Gunakan bor tanah untuk membuat lubang sedalam 1-1,5 meter dengan diameter 10-15 cm. Usahakan lubang dibuat tegak lurus.
3. Jika tanah mudah runtuh, masukkan pipa PVC ke dalam lubang untuk memperkuat.
4. Isi dengan sampah organik.
5. Masukan sampah organik secara bertahap, lapis demi lapis.
6. Tutup lubangin.
7. Setelah lubang penuh, tutup dengan tanah.
Pembuangan limbah sisa-sisa hasil masakan tersebut kemudian dimasukan ke dalam biopori yang sudah terkubur dalam tanah dan ditunggu dalam kurun waktu 3 bulan untuk proses penguraian limbah yang akan dilakukan oleh mikroorganisme dalam tanah hingga kemudian menjadi pupuk kompos yang siap digunakan untuk kebun pribadi. (Zee)