Edu

Achraf dan Wietske Berbagi Tips Menulis di Seminar and Article Writing Worksop Islamic and Diplomacy

ZETIZENS.ID – Achraf Guennouni Idrissi dari University of Debrecen Hungaray dan Wietske Merison dari University of California Los Angeles UCLA hadir sebagai pembicara pada Seminar and Article Writing Worksop Islamic and Diplomacy.

Kegiatan yang digelar Bantenologi di Aula Rektorat kampus 2 UIN SMHB pada Senin, 25 Februari 2024 ini dihadiri mahasiswa, dosen, dan umum.

Achraf Guennouni Idrissi daru University of Debrecen, Hungaray menjelaskan banyak hal. Antara lain tentang diplomasi. Menurutnya, diplomasi tidak terkait hanya tentang politik. Dalam Islam, diplomasi itu terkait juga pada kemaslahatan untuk umat.

Mengenai riset, menurutnya, paling tidak, ada 3 hal yang menjadi ganjalan dan penting diperhatikan saat memulai riset. Yaitu:

1. Bagaimana membuat pertanyaan research.
2. Bagaimana membuat konsep.
3. Dan bagaimana membangun argumen setiap riset.

Menurutnya, kenapa harus menulis? Terkait dengan jadi akademisi, hambatan overthinking sering kali muncul. Perihal ini malah membuat lupa dengan ide yang kita tulis.

“Triknya, coba tulis ide-ide yang akan ditulis terus diorganisasi. Menulis itu memiliki manfaat bisa membangun karakter calon intelektual karena itu jangan jadi beban berat,” kata Achraf dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan moderator.

Wietske Merison dari University of California Los Angeles (UCLA) menjelaskan, ia mempelajari antropologi lalu tertarik hukum Islam.

Menurutnya, hukum Islam biasanya mengurusi pakaian, keluarga, dan ranah privat lain. Sementara konsep di barat menekankan toleransi dan moderasi.

Ia menjelaskan, ingin membuktikan dalam kajian dia bahwa hukum Islam itu related dengan berbagai kajian. Baginya, ketika berbicara islamic law bisa saja mengenai keadilan sosial.

Wietske yang punya banyak sekali pengetahuan dari banyak bidang, dengan berbagai disiplin ilmu tersebut justru bisa menghubungkan berbagai pengetahuan ini untuk riset.

“Kita bisa menulis apapun seperti tentang passion. Saya menulis Islam dikaitkan dengan burung. Intinya be creative and fun, enjoy saat menulis,” kata dia. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button