Nusantara

Empat Kali Banjir dalam Setahun, Masyarakat Padarincang Tuntut Penanganan Serius Sungai Cidanau

ZETIZENS.ID Perwakilan masyarakat Padarincang menyampaikan harapan besar agar persoalan banjir yang selama ini berulang dapat ditangani secara serius dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Masyarakat Padarincang, Karmana, saat audiensi bersama Gubernur Banten dan sejumlah pihak terkait penanganan banjir di wilayah Padarincang, senin (23/12/2025).

“Kami menyampaikan langsung untuk masyarakat Padarincang. Terima kasih kepada Bapak Gubernur, juga kepada Bapak Kapolda yang telah memfasilitasi, dan Pak Kapolres yang telah memastikan kami bisa hadir di sini,” ujar Karmana. Ia menegaskan bahwa banjir sudah menjadi agenda rutin yang sangat merugikan warga.

“Inilah yang diharapkan oleh masyarakat, supaya banjir itu tidak lagi menjadi agenda rutin. Di Padarincang, tahun ini saja sudah empat kali banjir,” katanya. Menurut Karmana, banjir tersebut dipicu oleh pendangkalan Sungai Cidanau yang hingga kini belum pernah ditangani secara menyeluruh.

“Banjir itu disebabkan dengan adanya pendangkalan Sungai Cidanau. Alhamdulillah hari ini sudah ada kesepakatan dari mulai Pak Gubernur, BWSC3, dan BKSDA untuk normalisasi,” ungkapnya. Dalam audiensi tersebut, masyarakat juga menyampaikan tuntutan agar penanganan dilakukan segera dan konkret. “Hari ini rakyat berkehendak bahwa ekskavator amfibi segera diturunkan hari ini. Kalau tidak, mungkin besok kami berduyun-duyun,” tegas Karmana.

Ia juga menanggapi isu yang menyebut banjir mulai terjadi sejak adanya aktivitas penggarapan sawah di kawasan sekitar danau. “Betul. Dulu saya tahun 1985 itu, kalau perlu ikan cukup datang ke danau dengan naik perahu. Warga Kecamatan Mancak kalau mau ke pasar tradisional itu datang ke Padarincang dengan naik perahu. Itu sangat indah,” kenangnya.

Namun, kondisi tersebut berubah seiring waktu. “Pada saat itu memang garapan diperbolehkan. Namun setelah di-stop, sehingga tidak pernah ada seperti sampah, pohon roboh, tidak pernah lagi oleh masyarakat dihiraukan. Sejak itu sampai hari ini, secara rutin masyarakat Padarincang, khususnya Desa Citasuk dan Desa Kalumpang, mengalami banjir,” jelasnya.

Karmana menegaskan bahwa fokus utama penanganan seharusnya berada di Sungai Cidanau yang berada di wilayah hilir. “Utamanya Cidanau, karena ini kan di hilir akibat pendangkalan Sungai Cidanau. Sementara Cidanau sendiri di bawah BWSC3 yang tidak pernah tersentuh. Yang diperhatikan hanya Ciujung dan Cidurian,” katanya.

Ia menambahkan, selama ini persoalan utama adalah lemahnya koordinasi antarpihak. “Selama ini koordinasi kita kurang maksimal. Nah sekarang sudah kita mulai. Inisiasinya datang dari masyarakat, supaya yang punya kewenangan ini duduk bareng,” ujarnya. Menutup pernyataannya, Karmana menyampaikan apresiasi atas respons yang diberikan dalam audiensi tersebut. “Alhamdulillah hari ini kita duduk bareng. Terima kasih Pak Gubernur. Terima kasih,” pungkasnya.

(Sarah)

Tulisan Terkait

Back to top button
zetizens.id