Alasan Rupiah Digital Diprediksi Bakal Gantikan Transaksi Tunai di Indonesia
ZETIZENS.ID – Rupiah Digital merupakan mata uang digital yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan diharapkan dapat menggantikan transaksi tunai di Indonesia.
Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, antara lain terkait dengan kemajuan teknologi, perubahan budaya yang cepat, dan efektivitas sistem keuangan.
Pertama-tama, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah memengaruhi cara masyarakat dalam bertransaksi. Saat ini, masyarakat lebih memilih aplikasi digital untuk berbagai keperluan, seperti berbelanja, membayar tagihan, atau bahkan mentransfer uang.
Penggunaan Rupiah Digital dalam transaksi ini akan sangat membantu dan mempermudah proses transaksi. Pengguna tidak perlu lagi membawa uang tunai yang terkadang merepotkan dan rawan hilang atau dicuri.
Pengguna tinggal menggunakan gawai pintarnya dan dapat melakukan transaksi dari mana saja dan kapan saja tanpa perlu mencari ATM atau kantor valas.
Selain itu, Rupiah Digital memiliki keamanan yang lebih baik daripada uang tunai fisik. Semua transaksi yang dilakukan dengan menggunakan Rupiah Digital akan disimpan secara elektronik, sehingga risiko kehilangan uang tunai akan hilang.
Pelacakan semua transaksi meningkatkan transparansi dan membantu mengurangi penipuan. Bank Indonesia sebagai otoritas penerbit Rupiah Digital meyakinkan pengguna rata-rata bahwa nilainya akan stabil dan pengguna tidak akan mengalami perubahan nilai yang tidak menentu seperti yang umum terjadi pada mata uang kripto.
Pemberitahuan Pengurangan Biaya adalah faktor ketiga yang penting. Rupiah Digital merupakan pengganti uang di mana sebagian besar biaya yang ditanggung pengguna saat membayar tunai dihilangkan seperti biaya administrasi dan biaya pengiriman.
Selain itu, biaya operasional dapat diturunkan dengan infrastruktur yang lebih kohesif dan otomatis yang pada gilirannya akan melayani kepentingan pengguna akhir.
Penelitian telah menunjukkan bahwa penerapan teknologi Rupiah Digital selama transaksi bisnis dapat memangkas biaya hingga 90% dan ini pasti akan menguntungkan pengguna akhir juga.
Selain itu, ada dukungan dari pemerintah bersama dengan lembaga keuangan juga yang merupakan faktor pendukung. Bank Indonesia telah membuat peta jalan untuk penerbitan Rupiah Digital, yang menunjukkan komitmen pemerintah untuk memfasilitasi ekonomi digital.
Ini akan mendorong masyarakat untuk menerima pembayaran digital tanpa takut kehilangan uang tunai. Selain itu, ada pula kampanye lain yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan Rupiah Digital yang akan memudahkan pengguna memahami tujuan dan cara menggunakan mata uang virtual ini.
Perubahan perilaku masyarakat juga tidak bisa diabaikan. Pandemi Covid-19 telah membantu banyak sektor termasuk industri keuangan untuk mengadopsi digitalisasi.
Kebanyakan orang yang sebelumnya hampir tidak melakukan apa pun tanpa menggunakan uang tunai, kini mengubah perilaku mereka dan beralih ke non-tunai karena kebutuhan untuk meminimalkan interaksi fisik dengan orang lain.
Perilaku ini diantisipasi akan tetap ada bahkan setelah penyakit menular ini berhasil dikendalikan. Seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang menggunakan dompet digital dan aplikasi pembayaran, hal ini tentu akan mendorong perpindahan ke Rupiah Digital.
Selain itu, Rupiah Digital juga diharapkan dapat mengakomodasi sejumlah transaksi baik untuk individu maupun perusahaan. Ada dua jenis Rupiah Digital yang dikenal sebagai grosir dan eceran, dan pengguna dapat menggunakan salah satu dari keduanya yang sesuai dengan tujuannya.
Misalnya, Rupiah Digital eceran berupaya untuk memudahkan jangkauan transaksi domestik seperti pembayaran, tetapi Rupiah Digital grosir lebih cocok untuk kegiatan bisnis lintas batas dan kompleks.
Semua keunggulan Rupiah Digital ini telah membuat banyak kalangan memprediksi bahwa sistem transaksi tunai akan semakin jarang digunakan.
Pengguna akan memilih cara bertransaksi yang lebih mudah, aman, dan hemat biaya. Oleh karena itu, Rupiah Digital tidak hanya akan menjadi solusi alternatif, tetapi juga dapat menjadi pilihan utama untuk transaksi keuangan di negara Indonesia.
Dalam semua keadaan ini, jelas bahwa Rupiah Digital dapat mengambil alih transaksi tunai di Indonesia sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh semakin berkembangnya kecakapan teknologi masyarakat, dukungan dari negara, dan prosesnya yang semakin efisien.
Itulah sebabnya penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bersiap menghadapi perkembangan tersebut dan memanfaatkan potensi yang tersedia. (*)
Ditulis oleh Ihya Ulumudin