Hari Listrik Nasional, PLN UID Banten Punya PDKB Jawara yang Bekerja Tanpa Kenal Lelah
ZETIZENS.ID – Momen Hari Listrik Nasional (HLN) ke-79 menjadi salah satu momen baik untuk merefleksi akan pentingnya listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Di balik setiap kilowatt yang mengalir ke rumah-rumah masyarakat, ada sekelompok pahlawan yang bekerja tanpa mengenal lelah. Mereka adalah pasukan elit Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) unit PLN yang bertindak sebagai garda terdepan, berjuang untuk memastikan bahwa cahaya tetap menyala di setiap sudut negeri, bahkan di tengah tantangan dan penugasan yang berisiko tinggi.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten memiliki pasukan PDKB TM (Tegangan Menengah) yang dikenal dengan nama PDKB Jawara yang terbentuk sejak PLN UID Banten berdiri, yakni pada tahun 2016 lalu.
PLN UID Banten memiliki 5 unit pasukan PDKB TM yang tersebar di wilayah kerja PLN UID Banten mulai dari PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banten Utara, UP3 Banten Selatan, UP3 Cikupa, UP3 Serpong dan UP3 Teluk Naga.
General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin (Andy Acha) menjelaskan bahwa dalam bekerja PDKB Jawara senantiasa mengutamakan Safety, Andy Acha juga mengapresiasi kinerja pasukan PDKB Jawara atas kerja keras selama ini karenanya banyak masyarakat dapat menikmati listrik yang berkualitas.
“Pasukan PDKB merupakan salah satu garda terdepan PLN dalam menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan listrik berkualitas dan berkelanjutan. Dalam bekerja PDKB dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan peralatan khusus, seperti tangga isolasi dan kendaraan dengan alat hidraulik serta menggunakan berbagai metode seperti Metode Berjarak (hot stick) dan Metode Sentuh Langsung (rubber gloves) di jaringan listrik bertegangan menengah (20 kV), metode ini untuk memastikan listrik tetap menyala, bahkan saat pemeliharaan berlangsung, demi meminimalisir pemadaman dan menjaga stabilitas listrik,” jelas Andy Acha.
Lebih lanjut Andy Acha menerangkan bahwa PDKB Jawara terdiri dari berbagai peran seperti supervisor, pengawas, pelaksana pekerjaan, pengawas K3, preparator dan linesman yang bekerja sama dalam satu unit. Pasukan PDKB pun harus mengedepankan konsep zero accident atau nihil kecelakaan, patuh pada SOP, mengutamakan tim kerja, dan berpegang teguh pada profesionalisme kerja.
Di balik seragam mereka, ada cerita-cerita manusiawi yang penuh makna. Beberapa anggota tim adalah orang tua yang harus jauh dari keluarga demi menjalankan tugas.
Yang lainnya masih muda, berani mengambil langkah besar di jalur karir yang penuh tantangan. Mereka semua menyimpan harapan untuk masa depan yang lebih baik, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk masyarakat yang mereka layani.
“Keberanian mereka tidak hanya terukur dari tindakan fisik, tetapi juga dari dedikasi yang tulus. Tim PDKB PLN sering kali bekerja dalam waktu yang sangat terbatas, berjuang melawan waktu untuk memulihkan pasokan listrik. Malam hari menjadi siang ketika mereka dengan sigap mengatasi gangguan, meski tubuh mereka kelelahan. Namun, rasa lelah itu seolah sirna ketika mereka mendengar ucapan terima kasih dari masyarakat yang merasakan dampak kerja keras mereka.” pungkas Andy Acha.
Syarif, salah seorang insan PDKB Jawara telah menjadi bagian dari PDKB PLN UID Banten selama kurang lebih 12 tahun mengungkapkan pengalamannya dalam bertugas selama ini. Dalam kondisi cuaca ekstrem, ketika badai menghantam dan angin kencang menerpa, dengan berani melangkah ke lapangan membawa misi memulihkan pasokan listrik demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
“ Alhamdullilah bagi kami pekerjaan ini lebih dari sekadar tugas, ini adalah panggilan hati. Saat kami melihat senyum di wajah orang-orang ketika lampu kembali menyala, rasa lelah dan risiko yang harus ditanggung seolah sirna seketika. Setiap ucapan terima kasih dari masyarakat menjadi dorongan yang tak ternilai bagi kami untuk terus berjuang menjaga listrik tetap menyala. Dalam situasi darurat, saat listrik mati dan masyarakat kehilangan akses, kehadiran kami menjadi oase untuk masyarakat dengan mengembalikan kenyamanan, keamanan, dan produktivitas bagi banyak orang,” tutup Syarif. (Hilal)