Nusantara

Definisi Resiliensi Digital dan Tantangan Transformasi Digital

ZETIZENS.ID – Resilensi digital memiliki pengertian yang berbeda-beda berdasarkan sumber rujukannya. Menurut UK Council for Internet Safety (2019), resilience dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mempertahankan kontinuitas bisnis sementara ketahanan digital sebagai penerapan konsep ini pada teknologi, internet, dan era digital.

Sedangkan, menurut Deloitte (2018) Resiliensi Digital, adalah kemampuan organisasi untuk mempersiapkan dan menanggapi ancaman dan bencana secara memadai dan untuk memitigasi atau mengurangi paparan risiko pada platform digital atau resiliensi digital adalah kemampuan organisasi untuk mengantisipasi dan merespons dengan cepat gangguan bisnis yang tidak terduga dalam lanskap digital.

Bancode Espana (2022) juga menjelaskan Resiliensi kombinasi informasi digital dari teknologi informasi + siber + kompleksitas.

Lalu, pendapat terakhir menurut Shearwater Group (2018) yang menyebutkan bahwa Resiliensi digital adalah ketahanan organisasi dan proses bisnis dalam lingkungan digital yang tersebar luas, bukan hanya sekedar ketahanan fungsi informasi.

Definisi resiliensi digital ini selaras untuk digunakan sebagai solusi pada tantangan transformasi digital kini. Adapun tantangan transformasi digital yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Risiko Kebocoran Data Nasabah

Terdapat 5 negara dengan data breach terbesar di 2022 yaitu Rusia, Perancis, Indonesia, USA, dan spanyol. Pada tahun 2022, Indonesia menempati posisi top 3 dunia perihal data breach account terbanyak hingga mencapai 13,2 juta penguna internet.

Kelima negara ini berkontribusi lebih dari separuh total data breach global pada tahun 2022.

2. Tingkat Literasi Digital yang Rendah

Pada tahun 2022, indeks literasi digital Indonesia berada pada kategori “Sedang” dengan nilai 3,54 dari skala 1 s.d. 5.

3. Resiko Serangan Siber

Jumlah total anomaly trafik/serangan siber di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 403,9 juta. Sepanjang tahun 2023, sektor keuangan menempati posisi terbanyak sebagai sektor yang dikirimkan notifikasi insiden siber oleh BSSN. (Sallis)

Tulisan Terkait

Back to top button