Gen Z

Profile Grand Finalist The New L-Men of The Year 2024 Bagian 3

ZETIZENS.ID – Sudah tahu Grand Finalist The New L-Men of The Year 2024? Kalau belum, kepoin yuk.

Jonathan Abisha – Jawa Timur

Dari sekian banyak pengalaman di bidang Hukum yang sudah ditekuninya, Joabi kini berkarier sebagai Junior Assiociate Lawyer di salah satu law firm consultant.

Saat menempuh pendidikan Hukum di Universitas Kristen Maranatha, Joabi pernah meraih gelar Best Graduate yang
lulus dalam waktu 3 tahun dan terpilih sebagai Maranatha Christian University Ambassador.

Fokus menorehkan prestasi akademik dengan studi Hukum Bisnis dan
Investasi tidak membatasi Joabi untuk juga aktif di kegiatan nonakademik. Di tahun 2018, Joabi tergabung pada Scoring Division The 13th International Humanitarian
Law Moot Court dan Koordinator Wilayah Tengah (Pulau Jawa dan Kalimantan) di National Law Debate Community
2021.

Tidak berhenti di sana, ketertarikannya mendalami ilmu hukum dan debat mendorong Joabi menjadi Captain
Maranatha Law Debate Team dan mencatakan namanya sebagai Runner Up di salah satu kompetisi debat hukum
tingkat nasional.

Joabi percaya, pernah didiagnosa bipolar
disorder bukan jadi penghalang untuk berprestasi.

Kemampuan public speaking yang telah dilatihnya sejak kuliah lewat debat, kini menjadi essensial skill untuk
mengedukasi banyak orang sebagai law consultant dan health influencer.

Lie Revano – Sulawesi Utara

Menjadi seorang instruktur martial art dan atlet Wing Chun professional bukanlah sebuah kebetulan bagi Revano. Berawal dari pengalamannya merasakan masalah emosional saat kecil, Revano ingin buktikan bahwa itu tidak jadi halangan.

 

Lewat upayanya menekuni olahraga bela diri sejak usia anak-anak, pria asal Manado ini justru bangkit hingga bisa menorehkan berbagai prestasi lewat
seni bela diri Wing Chun. Prestasinya bukan main-main.

Revano dua kali mencatatkan dirinya sebagai Bronze Medalist di Kejurnas Wing Chun pada TaoLu Category (2017) dan ChiSao Category (2018) hingga keluar sebagai Gold Medalist TaoLu Category pada World Wing Chun Tournament di Hong Kong 2022.

Ketertarikannya pada seni bela diri mendorong Revano bercita-cita menjadi seorang sutradara film aksi. Tidak heran, motivasi ini juga yang membuat Revano merantau ke Jakarta untuk berkuliah di program studi Film & Televisi Institut Kesenian Jakarta.

Jeremy Fernando C. – DK Jakarta 2

Menyandang gelar 2 huruf di depan namanya bukanlah perjuangan yang mudah bagi dr. Jeremy. Baginya, manajemen stamina & energi jadi hal penting dalam menempuh pendidikan kedokteran.

Jeremy yang pernah tergabung di Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran (ISMKI) Wilayah 3 ini berhasil menyelesaikan studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman dengan gelar Valedictorian.

Siapa sangka, minat pada seni musik sejak kecil membuat Jeremy memiliki kemampuan sinestesia. Kelebihan ini juga membawanya meraih juara 1 Vocal Pop Pekan Seni Mahasiswa Universitas & Daerah 2020 dan Bidang Radio tingkat daerah.

Sampai akhirnya, ia masuk sebagai finalis
Abang None Jakarta Kepulauan Seribu 2022 dan kini aktif berkarya di komunitas seni teater, Teater Abnon Jakarta.

Sosok Jeremy tidak hanya lekat pada bidang kesehatan, tapi juga pendidikan & sosial. Sebagai Head of Research
Development di komunitas Kisah Setara, misi Jeremy adalah ingin menyediakan platform edukasi yang layak dan setara bagi disabilitas.

Ichwan Baihaki – DK Jakarta 1

Sebagai salah satu tim tenaga kesehatan yang pertama kali menemukan kasus COVID-19 kedua di Indonesia, bukan
tanpa alasan Ichwan turun lapangan. Selain karena sudah melewati pelatihan, kompetensi Ichwan di bidang kesehatan lah yang membuatnya ditugaskan.

Lulus dari program Sarjana Biomedik di Universitas Nasional dengan
jalur fastrack, Ichwan juga berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI).

Terinspirasi dari sosok ibu sebagai guru, pria berusia 27 tahun ini ingin mengikuti jejak orang tuanya.

Menggabungkan pengalaman akademis dan klinis yang dimiliknya, Ichwan saat ini menyibukkan diri sebagai medical laboratory & biomedicine di laboratorium
patologi klinik & mikrobiologi klinik RS YARSI Jakarta dan dosen Teknologi Laboratorium Medik di dua kampus, Universitas Thamrin Jakarta & Politeknik Kesehatan Genesis Medicare Depok.

Kesibukannya bekerja di Rumah Sakit dan kampus tidak menghalangi Ichwan tetap
berolahraga lewat komunitas workout dan running, Caiden Indonesia.

Michael Stronghold – Sumatera Utara

Dengan latar belakang pendidikan Hospitality di Tunghai University Taiwan, Michael yang lahir dan besar di Medan
ini memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menjadi seorang Vacation Consultant di Bali.

Sayangnya, pekerjannya harus terhenti karena Covid-19. Tidak berhenti karena itu, Michael memutuskan untuk menjadi
seorang entrepreneur di bidang Women & Family needs yang didirikannya hingga saat ini.

Selama di Taiwan, waktunya dihabiskan tidak hanya untuk berkuliah. Michael berkesempatan untuk bekerja sebagai
translator 3 Bahasa (Mandarin, English, dan Indonesia) bagi international workers yang datang dari berbagai negara Asia Tenggara.

Dari pengalamannya bekerja, siapa
sangka Michael pernah memberikan bantuan hukum untuk puluhan orang pekerja migran yang mengalami penipuan di Taiwan.

Gouffar Diaz – Kalimantan Selatan

Terlahir dengan kondisi pectus excavatum (kelainan bawaan lahir ketika tulang dada melesak masuk ke dalam tubuh), Gouffar Diaz Dewantoro atau yang akrab disapa Diaz ini sempat merasa tidak percaya diri sedari kecil. Namun dengan kekurangannya, Diaz jadikan itu sebagai simbol kekuatan untuk bangkit melalui olahraga Rugby.

Tergabung di komunitas Raung Caracal Rugby Banjarmasin dan Persatuan Rugby Kalimantan Selatan, Diaz membuktikan kemampuannya di olahraga Rugby
dengan menyabet gelar Juara 2 Kejuaraan Rugby Provinsi Kalimantan Selatan 2024 sebagai salah satu pemain Tim Rugby Kota Banjarbaru.

Seperti halnya prinsip harus menguasai aturan main pada olahraga Rugby, Diaz juga percaya pada satu prinsip lainnya: “Jika kamu ingin menguasai suatu negara, kuasailah hukumnya”. Kutipan ini menggambarkan bagaimana Diaz terdorong untuk mendalami ilmu Hukum.

Sebagai lulusan Sarjana Hukum di Universitas Lambung Mangkurat, pendidikannya berlanjut ke tingkat S2 di
program Master of Business Law Universitas Sebelas Maret. (Sobri)

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button