Sahdan Arya, Ketua RT Gen Z yang Berdedikasi

ZETIZENS.ID – Siapa bilang Gen Z tidak bisa memimpin multi usia di masyarakat? Nih Sahdan Arya adalah salah satu buktinya.
Di usianya yang masih 19 tahun, Sahdan Arya Maulana menjabat sebagai Ketua RT dan memimpin lebih kurang 150 kepala keluarga.
Laman Kompas.id menyebut, di usianya yang baru 19 tahun, Sahdan Arya Maulana sudah mencatatkan namanya sebagai Ketua RT di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Ia kini menjabat sebagai Ketua RT 007 RW 008 dan memimpin lebih kurang 150 keluarga dengan total 750 jiwa.
Cowok yang akrab dipanggil Arya ini tak bekerja sendiri. Dalam menjalankan tugasnya, ia didampingi dua pemuda sebaya lainnya, yakni Vemmas Wahyu Rianto (20) sebagai Sekretaris RT dan Riski Saputra (21) sebagai Bendahara.
Tiga sekawan Gen Z ini menandai wajah baru kepemimpinan tingkat warga, yang biasanya didominasi generasi lebih senior.
Saat ini, Arya juga aktif sebagai mahasiswa semester 4 di jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Meski tengah menghadapi Ujian Akhir Semester, ia tetap semangat menjalani tugasnya sebagai Ketua RT.
Arya resmi menjabat Ketua RT sejak Mei 2025, setelah memenangi pemilihan lewat jalur voting. Arya meraih 126 suara, jauh melampaui pesaingnya yang hanya mengumpulkan 17 suara.
”Pasti awalnya banyak pro-kontra. Tapi, justru itu jadi motivasi untuk membuktikan. Kalau bukan kita, siapa lagi? Masa yang tua terus?” ujar Arya saat ditemui Kompas.id di Jakarta Utara, Senin (14/7/2025).
Kini, Arya mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para penasihat dan tokoh 10 lingkungan. Ayahnya yang juga pernah menjabat sebagai Ketua RT pun mendukungnya.
Sebagai Ketua RT, Arya menargetkan agar seluruh infrastruktur di wilayah RT-nya dapat tertata rapi dalam lima tahun ke depan.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan RT tidak akan membebani warga. Iuran yang dipungut hanya sebesar Rp 10.000 per bulan, sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan sosial seperti bantuan bagi warga yang sakit atau meninggal.
Cita-cita Arya pun tak berhenti di level RT. Ia berharap suatu saat bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ia mengaku, keinginannya menjadi pemimpin lantaran dirinya suka terhadap pembangunan dan keterlibatan sosial. Selain itu, Arya juga mengidolakan sosok Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dikenal dekat dengan rakyat.
Prioritas Kerja
Sejak awal menjabat, Arya telah menetapkan prioritas kerja. Salah satu program prioritasnya adalah pengecoran jalan di lingkungannya.
Awalnya, proyek ini direncanakan untuk mulai pada Agustus 2025. Namun, karena ada insiden truk terguling di Jalan Kelapa Hijau akibat jalan rusak, Arya memutuskan untuk mempercepat pekerjaan.
”Rencana awal sih bulan depan, tetapi karena ada truk terguling dan kondisi jalan rusak parah, langsung kita cor hari itu juga,” katanya.
Pengecoran jalan sepanjang 100 meter itu didanai sepenuhnya dari swadaya masyarakat. Dana sekitar Rp 20 juta dikumpulkan dari patungan warga serta dana operasional RT yang belum tersentuh sejak ia menjabat.
Arya menjelaskan, perbaikan jalan tersebut juga merupakan langkah antisipatif untuk mencegah banjir. Ini mengingat di belakang permukiman warga terdapat aliran kali yang kerap meluap saat hujan deras.
Selain itu, jalur tersebut merupakan akses utama bagi warga setempat, sehingga kerusakannya tidak bisa dibiarkan terlalu lama.
Ia menambahkan bahwa hingga kini belum ada tindak lanjut dari pemerintah meskipun kondisi jalan rusak itu telah disampaikan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan.
Arya juga menyiapkan beberapa program lainnya seperti berbagi sembako menjelang Ramadan hingga pembelian hewan kurban setiap Idul Adha. Ada pula program bantuan sosial untuk warganya.
Bantuan sebesar Rp 200.000 diberikan kepada warga yang sakit, dan Rp 500.000 bagi warga yang meninggal dilengkapi fasilitas seperti kain kafan, papan nisan, hingga ongkos gali kubur.
”Setiap warga hanya membayar iuran sebesar Rp 10.000 per bulan. Dana ini kami alokasikan sepenuhnya untuk bantuan sosial dan kebutuhan keamanan lingkungan,” jelas Arya.
Pembangunan infrastruktur dan program-program lainnya didukung oleh Biaya Operasional Pemerintah (BOP) sebesar Rp 2.000.000 per bulan yang diterima oleh pengurus RT.
Kini, Arya berharap perbaikan-perbaikan dan bantuan lain bisa segera menyusul.
Ia sangat bersemangat untuk membuktikan bahwa anak muda juga mampu memimpin dan membawa perubahan di lingkungan tempat tinggalnya.
Menurut Arya, keterlibatan anak muda dalam kepemimpinan lingkungan sangat penting untuk menghadirkan semangat baru serta inovasi dalam pengelolaan wilayah. (Zee)