ZETIZENS.ID – Seminar Kebangsaan dan Sekolah Damai tahun ini digelar dengan sukses di Aula FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Acara ini merupakan inisiatif dari Pengurus IMASASI Pusat yang dipimpin oleh Alfat Ardian dan Komunitas Mahasiswa Ruang Tarjim yang di pimpin oleh Ayatullah Aldino.
Acara yang diketuai oleh Abudzar Alghifari, dan didukung oleh Rena Sri Meliani, S.Pd. sebagai sekretaris, dihadiri oleh lebih dari seratus delegasi dari berbagai wilayah IMASASI di Indonesia.
Delegasi dari beberapa Wilayah itu dihadiri lengkap dengan ketua wilayah dan anggotanya.
Seminar yang berlangsung menampilkan dua narasumber utama, Prof. Dr. Mauidlotun Nisa’, M.Hum. dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Abid Al-Akbar, S.Si., dengan tema utama “Transendensi Linguistik dalam Menangkal Radikalisme: Peran Bahasa Arab sebagai Penyokong Perdamaian”.
Diskusi dalam seminar ini membahas peran bahasa dan linguistik dalam mengantisipasi kesalahan interpretasi terhadap kalam ilahi, serta peran mahasiswa Bahasa Arab dalam menjaga keberlanjutan bahasa tersebut.
Acara yang turut dihadiri oleh para tamu undangan ternama, antara lain Prof. Darsita dari Program Studi Tarjamah UIN Jakarta, Dr. H. Rycko Amelza, M.Si. dari BNPT RI, Ade Abdul Hak, S.Ag., S.S., M.Hum., CIQnR. dari Fakultas Adab dan Humaniora, serta Brigjen Pol. Arif Rahman Hakim, S.H. dari Baintelkam Polri, menggarisbawahi pentingnya kerjasama lintas bidang dalam menanggulangi isu-isu kompleks seperti radikalisme.
Dosen dari Program Studi Tarjamah itu menjelaskan bahwa Peran linguistik dalam paparan radikalisme berupa komunikasi adalah transendensi, komunikasi adalah dakwah, komunikasi adalah pengislaman, komunikasi adalah humanisasi.
Tak lupa Dr. H. Rycko Amelza, M.Si. menambahkan bahwa mahasiswa memegang peran penting dalam menyikapi isu radikalisme yang disebabkan karena wawasan dan paham yang tidak komprehensif sehingga berimbas pada implementasinya.
Acara ditutup dengan sukses melalui pelantikan unit kegiatan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ruang Tarjim serta pengurus IMASASI Indonesia untuk masa bakti 2024-2025, yang disempurnakan oleh kang Aditya Fikri Fernanda sebagai pelantik.
Diskusi-diskusi dalam seminar ini menjadi landasan bagi langkah-langkah lebih lanjut dalam memperkuat peran IMASASI dalam pendidikan dan penelitian linguistik di Indonesia. (Zee)
