Penyebab Milia dan Cara Mengatasinya, Mau Tahu?
ZETIZENS.ID – Milia adalah benjolan kecil berwarna putih atau kekuningan yang sering muncul di kulit, terutama di area wajah.
Mereka terbentuk ketika keratin, protein yang ditemukan di kulit, terperangkap di bawah permukaan kulit.
Milia adalah kondisi kulit yang umum dan biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu penampilan.
Memahami penyebab milia dan cara mengatasinya dapat membantu Anda merawat kulit dengan lebih baik dan mencegah kemunculannya di masa depan. Meski tidak berbahaya, milia bisa mengganggu penampilan.
Berikut adalah penyebab utama munculnya milia dan cara mengatasinya.
1. Produksi Keratin Berlebih
Milia terbentuk ketika keratin terperangkap di bawah permukaan kulit. Produksi keratin yang berlebihan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika dan hormon.
2. Kerusakan Kulit
Kerusakan kulit akibat luka bakar, ruam, atau penggunaan produk skincare yang terlalu keras dapat menyebabkan milia. Ketika kulit terluka, proses penyembuhan bisa menyebabkan keratin terperangkap di bawah kulit.
3. Penggunaan Produk Kecantikan yang Tidak Tepat
Produk kecantikan yang berat dan menyumbat pori-pori, seperti krim tebal atau makeup berbahan dasar minyak, dapat menyebabkan milia. Penggunaan produk yang tidak cocok dengan jenis kulit bisa memperparah kondisi ini.
4. Paparan Sinar Matahari Berlebihan
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan milia. Sinar UV dapat membuat kulit lebih tebal, yang mempersulit keratin untuk keluar dari permukaan kulit.
5. Perubahan Hormon
Perubahan hormon, terutama selama masa pubertas atau kehamilan, dapat meningkatkan produksi keratin dan menyebabkan milia.
6. Kondisi Kesehatan Tertentu
Beberapa kondisi kesehatan seperti kulit melepuh atau penyakit autoimun dapat menyebabkan milia. Proses penyembuhan yang terganggu bisa membuat keratin terperangkap di bawah kulit.
Cara Mengatasi Milia
1. Eksfoliasi Rutin
Menggunakan eksfoliator ringan dapat membantu menghilangkan sel kulit mati dan mencegah keratin terperangkap di bawah kulit. Pilih produk yang mengandung asam salisilat atau asam glikolat untuk hasil terbaik.
2. Pembersihan Wajah yang Tepat
Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih yang lembut dapat membantu mencegah penyumbatan pori-pori. Hindari produk yang terlalu keras atau mengandung bahan kimia kuat yang bisa merusak kulit.
3. Hindari Produk yang Menyumbat Pori-pori
Pilih produk skincare dan makeup yang non-komedogenik dan bebas minyak untuk mencegah penyumbatan pori-pori. Pastikan untuk selalu menghapus makeup sebelum tidur.
4. Perlindungan dari Sinar Matahari
Menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Pilih tabir surya yang tidak menyebabkan penyumbatan pori-pori.
5. Jangan Memencet Milia
Memencet milia dapat menyebabkan iritasi dan infeksi. Sebaiknya biarkan milia hilang dengan sendirinya atau konsultasikan dengan dermatolog untuk penanganan yang tepat.
6. Konsultasi dengan Dermatolog
Jika milia tidak hilang dengan perawatan rumahan, berkonsultasilah dengan dermatolog. Mereka dapat melakukan prosedur seperti ekstraksi manual atau penggunaan krim topikal yang lebih kuat untuk mengatasi milia.
Perawatan Profesional
1. Ekstraksi Manual
Dermatolog dapat melakukan ekstraksi manual dengan menggunakan alat steril untuk menghilangkan milia. Prosedur ini cepat dan biasanya tidak menyakitkan.
2. Pengelupasan Kimia
Pengelupasan kimia dengan asam tertentu dapat membantu mengangkat lapisan atas kulit dan membuka milia. Ini juga dapat mencegah milia baru terbentuk.
3. Laser Ablation
Dalam beberapa kasus, dermatolog mungkin menggunakan terapi laser untuk menghilangkan milia. Laser membantu menguapkan benjolan kecil ini tanpa merusak jaringan kulit di sekitarnya. (Sarah)