ZETIZENS.ID – Dalam sorotan publik sebagai artis terkenal, Zaskia Adya Mecca adalah contoh nyata seorang artis yang memilih kehidupan sederhana, terutama dalam momen sakralnya yakni pernikahan.
Di tengah sorotan media yang membingungkan antara kemewahan dan kesederhanaan, Zaskia dan suaminya, Hanung Bramantyo, menunjukkan bahwa kebahagiaan tak selalu terkait dengan hal-hal besar dan megah.
Berikut adalah hal yang bisa dicontoh dari Zaskia Adya Mecca:
1. Mengutamakan Makna Daripada Megahnya Acara
Pernikahan Zaskia dan suami diselenggarakan dengan sangat sederhana, lebih mengutamakan keintiman dan makna daripada kemegahan acara. Mereka memilih untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman terdekat, menekankan pada hubungan personal yang mendalam.
2. Kembali ke Nilai-Nilai Tradisional
Dalam memilih pernikahan sederhana, Zaskia dan suami juga mengembalikan fokus pada nilai-nilai tradisional. Mereka memilih untuk memprioritaskan kebersamaan, kesederhanaan, dan kedekatan dengan Tuhan dalam momen sakral mereka.
3. Menjadi Inspirasi untuk Generasi Muda
Keputusan Zaskia untuk menikah secara sederhana juga menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda. Mereka membuktikan bahwa kebahagiaan bukanlah tentang seberapa besar pesta pernikahan atau berapa banyak yang dihabiskan untuknya, tetapi tentang kehadiran orang-orang yang mencintai dan mendukung kita.
4. Memperkuat Hubungan Personal
Dengan memilih pernikahan sederhana, Zaskia dan suami memperkuat hubungan personal mereka dengan fokus pada satu sama lain dan komitmen mereka untuk membangun kehidupan bersama yang berarti.
5. Mengurangi Beban Finansial
Pernikahan sederhana juga membantu mengurangi beban finansial bagi pasangan muda, memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada membangun masa depan yang stabil daripada terjebak dalam utang yang berat.
Melalui contoh pernikahan sederhana mereka, Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo mengajarkan kepada kita semua bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam kesederhanaan, keintiman, dan makna yang mendalam.
Mereka membuktikan bahwa pesta besar dan kemewahan bukanlah kunci utama untuk mencapai kebahagiaan dalam sebuah pernikahan. (Sarah)
