Life Style

Rayakan 50 Tahun Perjalanan di Indonesia, Polytron Luncurkan Kampanye Always On untuk Indonesia Bersama Sal Priadi

Tumbuhkan Semangat Optimis Kolektif di Polytron Fest 2025

ZETIZENS.ID Tahun 2025 menjadi tahun yang sangat istimewa bagi Polytron yang genap merayakan 50 tahun hadir dan tumbuh bersama keluarga Indonesia.

Sebagai bagian dari perjalanan emas ini, Polytron resmi meluncurkan kampanye Always on yang mengangkat Kisah Kita Bersama berkolaborasi dengan musisi Sal Priadi dalam rangkaian acara Polytron Fest 50th Anniversary yang digelar di Plaza Barat Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada 19–21 September 2025.

Festival ini juga akan hadir di Semarang pada 4–5 Oktober 2025 di Gajah Mada Plaza, sebagai upaya untuk semakin dekat dengan masyarakat yang selama ini menjadi bagian penting dari perjalanan panjang perusahaan.

Kampanye Kisah Kita Bersama menegaskan bahwa perjalanan 50 tahun Polytron bukan hanya tentang sebuah merek nasional, melainkan kisah kolektif seluruh masyarakat Indonesia.

Dari ruang tamu hingga dapur, dari hiburan hingga keseharian, Polytron hadir dalam berbagai momen yang membentuk narasi kebersamaan.

Pesan yang diusung adalah bahwa setiap individu memiliki cerita unik, dan ketika digabungkan, semua itu berpadu menjadi satu Kisah Kita Bersama.

Semangat kolektivitas inilah yang ingin Polytron rayakan, sekaligus mengajak masyarakat menumbuhkan optimisme menuju masa depan.

“Polytron adalah perusahaan elektronik nasional yang selama 50 tahun tidak hanya bertahan, tetapi terus bertumbuh. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat Indonesia bahwa Polytron paling memahami kebutuhan mereka. Kami memiliki strategi 3i (Invention, innovation dan improvement) dengan personalisasi produk yang relevan bagi setiap generasi, kami ingin terus menjadi bagian dari kisah hidup masyarakat Indonesia,” ujar Albert Fleming, Head of Group Product Home Appliances Polytron.

Sejak berdiri di Kudus pada tahun 1975, Polytron lahir dari keyakinan bahwa bangsa Indonesia mampu melahirkan produk elektronik sendiri meskipun pasar kala itu dikuasai produk Eropa dan Jepang.

Dengan sumber daya lokal dan semangat inovasi, Polytron berkembang menjadi pionir elektronik nasional yang menghadirkan produk relevan bagi masyarakat, dari televisi hitam putih pertama hingga diversifikasi produk modern seperti kendaraan listrik dan laptop Polytron Luxia.

Albert melanjutkan bahwa melalui kampanye Kisah Kita Bersama, Polytron ingin menegaskan bahwa 50 tahun perjalanan Polytron bukan hanya tentang teknologi, melainkan tentang kedekatan dengan masyarakat Indonesia.

Kunci Polytron bisa terus eksis selama setengah abad adalah karena kami paling memahami kebutuhan konsumen Indonesia, menghadirkan personalisasi produk sesuai gaya hidup mereka.

“Di tengah tren individualisme, kami percaya bahwa kolektivitas tetap penting. Bahwa perbedaan pilihan dan ekspresi pribadi justru memperkaya kisah kita bersama. Polytron hadir dan Always on untuk menjembatani itu, dengan produk yang beragam, dirancang menemani setiap gaya hidup unik masyarakat Indonesia.
Contohnya laptop pertama Polytron, Luxia, yang dipersonalisasi sesuai karakter pengguna. Luxia Pro Ultra untuk manajer dengan kebutuhan performa tangguh, Luxia Pro i5 untuk artist yang ingin menyalurkan kreativitas tanpa batas, hingga Luxia i3 untuk mahasiswa dengan gaya hidup aktif. Semuanya berbeda, namun ketika disatukan, mereka membentuk satu cerita: bahwa teknologi bisa menjadi ruang kolektif untuk saling terhubung.” ungkap Diantika, Head of Corporate Communications Polytron.

Bagikan Kisah Pencapaian Bersama Lewat Program Rumah Sederhana Layak Huni di Kudus

Lebih dari sekadar perayaan, Kisah Kita Bersama juga diwujudkan melalui program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) yang dijalankan bersama Pemerintah Daerah Kudus untuk mendukung percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (PKE) di Jawa Tengah.

Program ini menargetkan pembangunan 100 rumah hingga akhir 2025, menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat di sekitar pabrik Polytron.

“Upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan sendiri, perlu langkah kolaboratif antara pemerintah dan swasta. Polytron sebagai ikon kebanggaan masyarakat Kudus dan Jawa Tengah telah menunjukkan kepeduliannya dengan menghadirkan program RSLH ini. Kami percaya inisiatif bersama seperti ini akan membawa dampak yang lebih luas dan nyata,” tutur Hasan Asyari, Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

Salah satu penerima manfaat program RSLH, Ahmad Syaifullah, menuturkan, “Sebelum mendapat bantuan rumah, kondisi tempat tinggal kami jauh dari layak, sering bocor saat hujan dan tidak nyaman. Kini rumah kami lebih aman, sehat, dan layak huni. Saya berterima kasih kepada pemerintah daerah dan Polytron yang telah memberi harapan baru, semoga semakin banyak keluarga lain yang bisa merasakan manfaat seperti kami.”

“Perayaan ini bukan hanya milik Polytron, tapi milik kita semua. Melalui festival, kampanye, dan program sosial, kami ingin memastikan bahwa Kisah Kita Bersama benar-benar hidup dalam bentuk nyata. Semoga kebersamaan ini terus tumbuh, membawa optimisme, dan membuka jalan bagi 50 tahun berikutnya yang lebih cerah,” tutup Albert Fleming. (Sobri)

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button