Traveling

Ada Museum Golok di Ciomas, Baru Diresmikan Loh

ZETIZENS.ID – Sudah tahu belum kalau di Ciomas, Kabupaten Serang, ada Museum Golok? Kenapa golok? Secara ya, Ciomas terkenal dengan goloknya yang fenomenal itu.

Museum yang baru diresmikan pada Selasa (17/9/2024) oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah ini memiliki koleksi golok raksasa atau Golok Nyai Gede dengan berat dua ton, lebar 45 sentimeter serta panjang tujuh meter.

Golok gede ini tercatat dalam rekor MURI sebagai golok terbesar dan terpanjang di Indonesia.

Golok Nyai Gede dibuat di Desa Citaman Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang pada Kamis, 12 Rabiul Awal 1426 Hijriyah bertepatan Hari Kartini 21 April 2005 Masehi. Adapun spesifikasinya dengan berat 2 ton, lebar 45 centi meter panjang 7 meter, tebal pangkal 6 centi meter.

Golok terbesar ini merupakan simbol Banten, perwujudan simbol insan kamil yang penuh dengan filosofis, dan kental dengan nilai relegius, patriotic serta nasionalisme. Sedangkan pemerkasa KH. Muhaimin Soleh AB.

Menarik Wisatawan

Usai meresmikan, Tatu mendorong agar wilayah Kecamatan Ciomas dijadikan daerah wisata untuk menarik wisatawan berkunjung sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat.

“Seperti kita ketahui di Ciomas ada perajin Golok Ciomas, golok ini di Banten merupakan ciri khas dari Banten, karena di berbagai kabupaten dan kota memiliki punya golok. Kalau Jawa Barat punya Kujang, Aceh punya Rencong, dan Banten punya golok dan salah stau titiknya itu ada di Kecamatan Ciomas,” ujarnya kepada wartawan.

Tatu menyampaikan kepada camat, para kesepuhan, para pewaris Golok Ciomas wilayah ini perlu ditingkatkan menjadi daerah wisata yang mana salah satu wisata seni budaya.

Secara keseluruhan Ciomas sudah memiliki titik point untuk wisata budaya, lantaran banyak para pecinta golok datang ke Kecamatan Ciomas, juga collector.

“Saya sampaikan kalau sudah ada tamu datang ke sini jangan hanya untuk mengunjungi museum golok ini, tetapi harus berdampak kepada ekonomi untuk masyarakat di Ciomas,” katanya.

Tatu juga menyampaikan agar masyarakat khususnya para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk menyiapkan produk atau kulinernya di areal Museum Golok Ciomas serta menyiapkan atraksi debusnya.

“Kalau Ciomas ini melekat dengan debusnya itu bisa menjadi atraksi yang menarik, dan bisa menjadi Insya Allah jadi event tahunan dari Pemda Kabupaten Serang melalui Disparpora, karena ini juga merupakan keinginan dari masyarakat di sini,” ungkapnya.

Untuk pengelolaan museum, Tatu mengaku akan mendiskusikan dengan Camat Ciomas Gugun. Lebih lanjut Tatu menyampaikan, bahwa untuk pembuatan Golok Ciomas yang aslinya itu cukup mahal karena itu lebih untuk kepada para collector golok.

“Saya sampaikan buat juga yang menjadi suvenir karena nanti kalau wisatawan ke sini mereka membeli barang, itu kan secara ekonomi dia punya penghasilan untuk mengurus museum ini supaya kalau sudah dibangun bisa dirawat dengan baik,” ucapnya.

FYI, Golok Ciomas juga sudah didaftarkan ke HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) karena memang sudah lama.

“Sebetulnya yang punya golok besar tadi saya lihat, beberapa kali event pada saat di pendopo Bupati Serang dipamerkan dalam pergelarannya,” tuturnya.

Camat Ciomas, Ugun Gurmilang mengatakan dibangunnya Museum Golok Ciomas menggunakan anggaran dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) atas aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada Anggota DPR RI, Dapil Banten II dari Fraksi Golkar Tubagus Haerul zaman. Kemudian pada Tahun 2023 dibangun pada Tahun 2023 Museum Golok Ciomas tersebut.

Penempa (empu atau Pewaris) Golok Ciomas Generasi ke 10 Suna Sidik Santani berharap, agar setiap adanya event guna melestarikan seni budaya di Kecamatan Ciomas agar difasilitasi oleh Pemda Kabupaten Serang.

“Kita berharap bisa difasilitasi ketika menggelar kirab golok yang setiap tahunnya dilaksanakan untuk mengangkat serta mengangkat potensi yang ada di Ciomas,” ujarnya. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button