Mahasiswa KKN Nusantara Moderasi Beragama 2024 Berkunjung ke Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur
ZETIZENS.ID – Cigugur merupakan salah satu kecamatan di kuningan dikenal sebagai daerah yang plural dan mempunyai berbagai keyakinan (agama).
Terdapat beberapa agama dan kepercayaan di daerah ini diantaranya terdiri dari agama islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan penganut kepercayaan Sunda Wiwitan yang mengikuti nilai-nilai tradisi luhur.
Paseban Tri Panca Tunggal merupakan Cagar Budaya Nasional yang juga merupakan pusat kegiatan Sunda di kecamatan Cigugur, kuningan.
Cagar budaya Paseban Tri Panca Tunggal memiliki beberapa ruangan, salah satunya pendopo yang ditopang 11 tiang pada pendopo tersebut dan juga terdapat lambang burung garuda berada di atas lingkaran bertuliskan huruf Sunda “Purna Wisada”
Pada Rabu (7/8/2024), mahasiswa KKN Nusantara Moderasi Beragama 2024 berkunjung ke Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur, Kuningan, Jawa Barat.
Pada kegiatan kunjungan ini kami bertujuan untuk mengenal lebih jauh terkait perkembangan Sunda Wiwitan khususnya di Cigugur, Kuningan.
Kunjungan ini berlangsung di dalam pendopo Paseban Tri Panca Tunggal yang disambut hangat oleh putera sulung Pangeran Djatikusuma (Rama Anom) yang merupakan ketua adat Sunda Wiwitan di Kuningan.
Rama Anom menjelaskan ajaran Sunda Wiwitan madrais ialah salah satu kepercayaan lokal yang masih tersisa hingga saat ini.
Ajaran tersebut berpedoman pada kepercayaan atau ajaran Sunda Kuno yang mana lebih dikenal dengan sebutan pikukuh tilu.
Pada ajaran Pikukuh tilu tersebut tersusun ajaran hubungan trilogis yaitu hubungan antara Tuhan, manusia dan juga alam.
“Kepercayaan Sunda Wiwitan ini mendasar pada ajaran Sunda Kuno yang dikenal dengan pikukuh tilu,” ujar Rama Anom.
Tidak hanya disitu, Rama Anom juga berharap dengan adanya kunjungan mahasiswa KKN Nusantara ini bisa menjadi langkah penyejuk dan perdamaian keberagaman yang ada di daerah-daerah masing-masing juga bisa hidup berdampingan dengan harmonis bersama umat beragama. (*)
Ditulis oleh Faisal Fikri, mahasiswa UIN SMH Banten.