Peran Pemerintah dalam Mendukung Industri Kreatif di Era Digital
- ZETIZENS.ID – Peningkatan populasi konsumen digital adalah peluang yang sangat besar bagi industri kreatif indonesia untuk bangkit.
Untuk dapat menyentuh konsumen tersebut, pelaku ekonomi kreatif harus mampu memanfaatkan media digital.
Dalam menyiapkan hal tersebut tentunya pemerintah turut membantu mengupayakan langkah strategi untuk mendukung secara penuh perkembangan industri kreatif yang ada di indonesia.
Industri kreatif memiliki potensi besar sebagai pendorong ekonomi berkelanjutan di era digital. Oleh karena itu, diperlukan melalui kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk membangun kesadaran tentang pentingnya pengembangan industri kreatif di indonesia.
Pemerintah juga harus memberikan dukungan dan regulasi yang tepat.
Salah satu contoh yang sempat booming yaitu fenomena Citayam Fashion Week.
Video- video yang viral di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram menampilkan segala hal mulai dari wawancara hingga kedatangan warga remaja di lingkungan Dukuh Atas.
Remaja itu diketahui banyak yang berasal dari Citayam-Bojong Gede.
Beberapa nama yang populer terkait dengan fenomena ini adalah Bonge, Kurma, Roy, hingga Jeje.
Selain menunjukan wawancara yang mengundang gelak tawa, dari berbagai cuplikan hasil wawancara lucu tentang asmara generasi Z dan beberapa dari mereka ada yang menampilkan aksi berjalan di catwalk dengan mengenakan berbagai mode pakaian dengan gaya fashion kekinian dan unik layaknya seperti model.
Dari fenomena tersebut munculah kalimat “SCBD” atau Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok. Di daerah tersebut yang kemudian menjadikan zebra cross di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, sebagai arena catwalk dadakan.
Anies Baswedan yang pada saat itu merupakan gubernur DKI Jakarta, berupaya membangun ruang publik di seluruh penjuru kota.
Kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut bersuara menanggapi soal fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, itu.
Menurutnya, hal itu tidak perlu dipermasalahkan selama kegiatan tersebut positif.
“Asalkan positif, saya kira nggak ada masalah. Jangan diramaikanlah, hal-hal yang positif itu diberi dukungan dan didorong,” kata Jokowi setelah menghadiri acara Hari Anak Nasional di Kebun Raya Bogor, Sabtu (23/7/2022).
Jokowi juga mengatakan aksi tersebut merupakan suatu bentuk kreativitas dan tidak perlu dilarang. Namun dia juga mengingatkan agar para remaja yang turut meramaikan fenomena Citayam Fashion Week itu tidak melanggar aturan.
Setelah mendapat tanggapan langsung dari Presiden, fenomena tersebut semakin ramai di berbagai platform dan media sosial yang kemudian menarik minat dari berbagai kalangan para figur kreatif seperti selebriti bahkan para pejabat.
Mereka ikut serta tampil dengan busana terbaiknya untuk kebutuhan konten yang menarik.
Seperti halnya Paula Verhoeven sebagai model untuk mengajak para CFW belajar bersama bagaimana catwalk yang baik dan benar,tentunya ini sangat berdampak positif.
Kemudian ada Gisel, Valerie, Ria Ricis bahkan Gen Halilintar. Selain itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun tak segan-segan tampil mondar-mandir di atas Catwalk di Citayam Fashion Week.
Pemerintah memberikan akses dan kesempatan untuk para figur masyarakat khususnya generasi Z yang sudah putus sekolah untuk terus memajukan kreativitas di bidang fashion.
Bonge salah satu orang yang sedang naik daun di media sosial berkat outfit yang nyentriknya di kawasan Sudirman.Gara-gara video Citayam Fashion Week, nama Bonge kian dikenal.
Bonge bersama ABG Bojonggede dan Citayam lainnya menuai atensi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno.
Berkat fenomena Citayam Fashion Week viral, Sandiaga menawarkan beasiswa kepada kelompok ABG tersebut lantaran dinilai memiliki bakat untuk mempromosikan pariwisata lokal.
“Menurut saya kalau mereka berbakat sebagai agen-agen promosi dari destinasi wisata itu, bisa kita rangkul dan kita berikan pelatihan dan mungkin nanti kita berikan beasiswa ke Politeknik Pariwisata,” kata Sandi.
Di era digital ini hampir seluruh teknologi mengalami perkembangan,segala bentuk informasi dipermudah oleh adanya teknologi,seperti contoh yang terjadi di atas dari adanya istilah “CFW” Citayam Fashion Week.
Jika tidak ada media untuk menyuarakan bentuk-bentuk kreatifitas dari generasi Z maka tidak ada seorang Bonge dan Anak-anak lainnya untuk memiliki motivasi melanjutkan sekolah bahkan menjadi model yang profesional.
Dalam kesimpulannya, industri kreatif dapat menjadi pendorong ekonomi berkelanjutan di era digital jika dilestarikan dengan cara yang tepat.
Melindungi kekayaan intelektual serta memberikan peluang seluas-luasnya dan harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam mendukung perkembangan industri kreatif yang berkelanjutan. (*)
Ditulis oleh Karina Nadyas Cahaya, mahasiswi KPI/III/A UIN SMH Banten.