Gen Z

Baru Dibuka Store MACH: Cita Rasa Minuman Matcha Kagoshima Karya Binusian

Dengan modal keberanian dan keinginan untuk belajar, dua Binusian meluncurkan MACH

ZETIZENS.ID – Buat para pecinta matcha, kamu perlu menambah satu lagi nih petualangan rasa minuman matcha yang baru di gerai MACH, brand minuman matcha buatan dua mahasiswa S1 BINUS Business School di Kampus Alam Sutera.

Adalah Shane Axel (Business Creation) dan Dillen Christopher (Management), keduanya dengan berani memperkenalkan minuman matcha Kagoshima yang beraroma earthy dan umami pekat di area Flavor Bliss, Alam Sutera. Di tengah keramaian rangkaian The Teasperience 2025, sebuah booth berwarna hijau segar mencuri perhatian banyak pengunjung.

MACH bukan sekadar brand minuman kekinian. Di baliknya, ada semangat wirausaha, keberanian mencoba hal baru, dan rasa cinta terhadap kualitas.

Brand baru ini dimulai keduanya dari kelas ke booth pameran. Axel dan Dillen memulai MACH dari ide sederhana: bagaimana membawa matcha berkualitas Jepang ke pasar lokal dengan sentuhan modern. Sebagai mahasiswa dari jurusan yang memang berfokus pada bisnis dan manajemen, keduanya mempraktikkan ilmu yang mereka pelajari langsung ke lapangan.

“Belajar teori di kelas itu penting, tapi turun langsung di lapangan bikin kita tahu realitanya. Gimana sih rasanya ngatur operasional, bikin menu, sampai menghadapi customer langsung,” ujar Dillen dalam siaran tertulis yang Zetizen terima pada Senin (20/19/2025).

Dengan modal keberanian dan keinginan untuk belajar, mereka membawa ide tersebut kepada para dosen untuk mendapatkan masukan mereka, lalu mulai memperkenalkannya pada ajang event kuliner.

“Produk kita fokusnya di matcha. Tapi nggak cuma latte biasa, kita bikin kreasi lain juga biar orang nggak bosan,” timpal Axel di acara yang sama.


Keunikan MACH: Visual dan Kualitas

Kalau biasanya minuman matcha identik dengan teh polos, MACH menawarkan varian yang lebih berani. Menu mereka mencakup ceremonial matcha dengan kualitas premium untuk pecinta rasa asli. Selain itu, MACH juga menyediakan matcha latte klasik yang bisa dipadukan dengan opsi susu sapi atau oat milk sesuai permintaan pembeli.

Untuk variasi yang lebih unik, mereka juga terkenal dengan sejumlah minuman signature berdasarkan tren kekinian: Matcha Odie yang menghadirkan cita rasa kesegaran cold twist matcha, Seafoam Matcha yang merupakan latte dengan topping sea salt foam untuk cita rasa gurih asin, dan matcha strawberry yang menghadirkan kesegaran rasa buah dari selai stroberi.

Dillen menambahkan, daya tarik MACH bukan cuma soal rasa. Mereka sengaja membuat visual booth dan presentasi produk mereka terlihat menarik, sehingga cocok untuk diabadikan dan dibagikan di media sosial. Namun, kualitas tetap menjadi prioritas nomor satu.

“Kita bukan pakai bubuk lokal, tapi langsung impor dari Jepang. Tepatnya dari Kagoshima,” jelas Axel.

Hal ini menjadi pembeda utama MACH dibanding minuman matcha lain di pasaran. Nggak berhenti sampai di minuman saja, MACH berencana menghadirkan kreasi dessert berbasis matcha ke depannya. Mereka juga ingin memperkuat brand image sebagai penyedia minuman matcha berkualitas premium dengan harga terjangkau.

Langkah Awal yang Menjanjikan

Meski masih terbilang baru, MACH sudah menorehkan pencapaian membanggakan. Salah satunya adalah kesempatan membuka toko fisik di Orange Groves lebih cepat dari rencana awal.

“Awalnya kita mau buka di akhir tahun atau tahun depan. Tapi kebetulan ada tawaran, jadi kita bisa lebih cepat buka,” ujar Axel.

Keaktifan mereka mengikuti berbagai bazar dan private event membuat MACH kerap mendapat undangan ke acara bergengsi, termasuk The Teasperience 2025 ini. Bahkan, mereka pernah berkolaborasi dengan brand ternama seperti Padelwings yang memiliki cabang di BSD untuk menghadirkan hadiah bagi semua peserta lomba padel di tempat tersebut.

Nggak sampai di sana saja, MACH juga turut hadir di Sunday Space Market untuk menyelenggarakan workshop cara menyeduh matcha bersama influencer lokal Alea Malika pada akhir bulan Agustus 2025 lalu.

Bagi Axel dan Dillen, membangun MACH bukan hanya soal berjualan minuman matcha. Justru, ini juga merupakan kesempatan untuk mengasah mental entrepreneur. Sebab, dari setiap event, mereka belajar mengatur operasional, mengelola tim, dan menghadapi langsung masukan pelanggan. (*)

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button