Sampai Nanti Hanna, Ini Sinopsis Filmnya
ZETIZENS.ID – Sampai Nanti Hanna, film ini diperankan oleh Febby Rastasti. Ia memerankan karakter Hana.
Film “Sampai Nanti Hanna!” dijadwalkan tayang 5 Desember 2024. Karakter Hana dalam film perempuan memiliki ambisi besar namun dihadapkan pada tekanan keluarga yang konservatif.
“Hana ini cewek yang cukup tomboy, cuek, tapi punya ambisi yang kuat, dia punya mimpi dan cita-cita besar. Tapi terbentur oleh kondisi keluarganya yang menganggap perempuan seharusnya setelah kuliah langsung menikah,” kata Febby saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Menurut Febby peran ini adalah pengalaman pertamanya memerankan karakter yang berbeda, di mana Hana menghadapi konflik batin.
Ia juga memiliki tekanan sosial yang menjadikan perannya penuh tantangan dalam menggambarkan perjuangan perempuan mencapai impian.
Sampai Nanti, Hanna! diproduksi oleh Pic[k]lock Films, bekerja sama dengan Azoo Projects dan Fortius Corporation, dengan Ary Zulfikar, Aida Umaya Reksodirdjo, dan Kemal Pasha Arsyad Temenggung sebagai Executive Producer serta Dewi Umaya Rachman sebagai produser.
Agung Sentausa, sebagai sutradara, berhasil mengemas cerita ini menjadi sebuah tontonan yang tidak hanya menghibur tapi juga menggugah.
Dengan pemilihan lokasi syuting yang melintasi Bandung, Jakarta, hingga Belanda, film ini menjanjikan kekayaan visual serta nuansa yang autentik dari era yang digambarkan.
Film ini juga dibintangi oleh Bio One dan Ibrahim Risyad
Sampai Nanti, Hanna!” adalah sebuah film yang memadukan kisah romansa dan aktivisme kampus di Bandung menampilkan intrik emosional yang mendalam dan perjuangan pribadi.
Film ini mengisahkan perjalanan cinta Gani, diperankan oleh Juan Bio One, yang terpikat oleh suara Hanna, dimainkan oleh Febby Rastanty.
Dari ketertarikan awal yang polos, cinta Gani terhadap Hanna berkembang menjadi perasaan yang mendalam namun tak terungkapkan, tertuang dalam lembaran-lembaran buku hariannya.
Di tengah semangat perjuangan dan dinamika kehidupan aktivis kampus, Hanna berjuang melawan pengaruh pola asuh yang toxic untuk meraih kemandirian. Namun, jalan hidup Hanna berubah drastis dan terperangkap dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan verbal dan mental yang tidak stabil, membawa dirinya ke titik terendah dalam hidupnya.
Film ini menawarkan penonton sebuah perjalanan emosional yang mengharukan, memadukan kisah cinta yang tak terucapkan serta pergulatan batin untuk menemukan kebebasan dan kebahagiaan sejati. (Zee)