Khazanah

Pameran Living First 2024 Ruang, Rasa, Rupa; Pembangunan Berkelanjutan dari Sisi Pelestarian Budaya

Astra Property kembali menggelar pameran Living First 2025 dengan tema "Ruang, Rasa, Rupa" yang fokus pada pembangunan berkelanjutan

ZETIZENS.ID – Memasuki tahun ke-9, Astra Property kembali menghadirkan pameran Living First 2025 bertajuk “Ruang, Rasa, Rupa” sebagai wujud nyata menciptakan ruang hidup yang adaptif, premium, sekaligus bermakna dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Head of Leasing Management & Corporate Communications Astra Property, Demmy Indranugroho, mengatakan acara pameran tahunan ini mempertemukan seni, arsitektur, dan budaya untuk merayakan kekayaan lokal sebagai sumber inspirasi desain pembangunan masa kini.
“Melalui Living First 2025, kami mengajak masyarakat merasakan bagaimana ruang dapat membentuk rasa memiliki serta berkontribusi pada kehidupan urban yang inklusif dan bermakna.
“Kami percaya, membangun itu bukan sekadar menghadirkan struktur fisik namun juga membangun komunitas. Dan pembangunan yang berkelanjutan itu bukan soal lingkungan tetapi juga unsur kehidupan dan budaya yang dilestarikan,” ucap Demmy saat menggelar preskon pembukaan Living First 2025 di Menara Astra, Jakarta pada Jumat (19/9/2025).
Dijelaskan Demmy, acara tahunan Living First tahun ini mengangkat tema yang tepat, Ruang, Rasa, Rupa dengan menggandeng yayasan peduli budaya, Uma Nusantara, dengan menghadirkan semangat Elevating Life menampilkan kekayaan budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) di Catur Dharma Hall, Menara Astra, pada 19–21 September 2025.
Seperti disebutkan Demmy, acara ini juga sesuai dengan filosofi Astra Property bahwa keberlanjutan tidak hanya tentang lingkungan, tetapi juga pelestarian unsur-unsur kehidupan, salah satunya berupa warisan budaya untuk meningkatkan kualitas hidup komunitas.
Melalui pameran seni & budaya, talk show arsitektur, dan pop-up market, acara ini menghadirkan pengalaman yang mempertemukan tradisi dengan inovasi modern.
Pameran Jalur Tenun NTT
 
Memasuki ruang pameran Living First 2025, pengunjung disuguhkan pameran “Jalur Tenun” yang menggabungkan kekayaan arsitektur tradisional lewat rumah adatnya dan hasil budaya tenun Nusa Tenggara Timur serta permainan visual dan auditori yang memukau, sehingga ruangan ini pun menciptakan sensasi seolah pengunjung berada di wilayah timur Indonesia.
“Perhatian kita dalam pameran ini adalah ke NTT, kami melihat ada pergerakan sesuatu yang menarik untuk diangkat, lewat diskusi dan eksplorasi bersama Uma Nusantara, visi mereka satu nafas dengan kita. Dari situ sepertinya kita bisa berkolaborasi sehingga pameran bertema Ruang, Rasa, Rupa ini terjadi merangkum manifestasi kami di Astra Property,” kata Demmy lagi.
Mengapa kain tenun NTT yang dibawa ke dalam pameran Living First 2025? Yori Antar, selaku Pembina Yayasan Uma Nusantara dan kurator Ruang, Rasa, Rupa di Menara Astra ini mengatakan, budaya tenun itu memiliki cerita, kebudayaan ini tidak boleh hanya tinggal di masa lalu yang tersimpan erat di museum, tetapi hidup di masa kini bahkan di masa depan.
“Kain tenun ini bukan sekadar fesyen tapi karya seni dan budaya yang memiliki cerita, jadi lewat pameran jalur tenun inilah kekayaan budaya NTT menjadi narasi tersendiri yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari,” katanya saat ditemui Zetizen di acara yang sama.
Lewat pameran Ruang, Rupa, Rasa yang mengangkat Jalur Tenun NTT, seperti dikemukakan budayawan NTT Rizky, di ruang sama, ia menginginkan masyarakat sadar kekayaan budaya NTT perlu dihargai bersama.
“Kerap, orang Indonesia itu punya gaya membeli yang gila, mereka kalo ke luar negeri bisa membeli barang-brang branded seharga rumah, tapi giliran membeli kain tenun katanya mahal, ah ini yang bikin Indonesia tetap miskin. Coba deh kita ubah. kalo mereka menghabiskan belanjanya di Indonesia, maka industri kita yang akan menjadi makmur,” katanya melempar kritis.
Tak hanya Jalur Tenun NTT, pameran Ruang, Rupa, Rasa dari Astra Property juga menawarkan dimensi seni kontemporer yang dihadir melalui pameran rupa “Alur” yang menyuguhkan lebih dari 90 karya dari 36 seniman ternama Indonesia, termasuk karya rupa dari I Nyoman “Ateng” Adiana, Arief Witjaksana, dan Hybridium.
Karya-karya mereka ini juga diantaranya menginterpretasikan tema “Ruang, Rasa, Rupa” dalam konteks perjalanan budaya yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.
Living First 2025 akan menjadi saksi bagaimana Astra membangun dan sekaligus berkomitmen mengajarkan ruang hidup bermakna dan berkelanjutan
Pengunjung dapat menikmati pengalaman budaya dan seni yang multi-dimensi dalam tiga hari penuh aktivitas inspiratif yang menghadirkan kearifan tradisional dalam pembangunan modern, serta Pop-Up Market eksklusif dari brand premium home & living seperti demi bumi, IWAN TIRTA HOME, Tjantik Gallery, dan VIROLiving yang menawarkan koleksi terpilih untuk mempercantik hunian.
Living First 2025 juga menjadi kesempatan bagi pengunjung untuk mengenal lebih dekat portofolio lengkap Astra Property sambil menikmati penawaran eksklusif dari proyek-proyek residensial, termasuk Altea BLVD dengan travel voucher senilai 30 juta, Asya dengan paket perabotan gratis senilai 30 juta, serta promo menarik di Ammaia Ecoforest dan Arumaya Residences.
Acara ini terbuka untuk umum secara gratis dari pukul 10.00-21.00 selama tiga hari penyelenggaraan dari Jumat hingga Minggu, pada 19-21 September2025 dengan free entri di Menara Astra, Jakarta Pusat

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button