Traveling

Seba Baduy 2024, 1.500an Warga Baduy Dalam dan Luar Berjalan Kaki Mengunjungi Pemerintah

ZETIZENS.ID – Pada 16-18 Mei 2024 lalu, sekitar 1.500 warga Baduy Dalam dan Baduy Luar berjalan kaki mengunjungi tempat pemerintahan di Lebak dan Banten untuk seba atau berkunjung.

Rangkaian acara seba memang cukup panjang, yaitu selama 4 hari. Warga Baduy turun gunung membawa hasil bumi yang telah mereka kumpulkan sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta.

Hasil bumi tersebut diserahkan kepada pimpinan kepala daerah, dalam hal ini pemerintah kabupaten Lebak dan pemerintah provinsi Banten.

Warga Baduy berangkat pada hari Kamis dan tiba di Rangkasbitung pada hari Jumat. Di Rangkasbitung, penerimaan rombongan dilakukan di Jembatan Keong.

Iring-iringan selanjutnya bergerak ke alun-alun dan masuk ke pendopo Bupati Lebak yang berada di sisi selatan alun-alun.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi turun-temurun ini bagi warga Baduy Luar yang kerap memakai baju hitam menaiki kendaraan bermotor untuk sampai ke Pendopo Kabupaten Lebak. Sedangkan Baduy Dalam, berjalan kaki menyusuri lembah hingga sungai, dengan membawa hasil bumi.

Usai diterima dan menginap semalam di Pendopo Bupati Lebak, mereka melanjutkan perjalanan Seba Baduy ke Pendopo Lama Gubernur Banten, untuk bertemu Abah Gede atau Pj Gubernur Banten, Al Muktabar.

Alasan para warga Baduy Dalam tetap berjalan kaki berpuluh kilometer menemui pemerintah ini untuk menjaga alam dan melestarikan budaya, agar hidup menjadi makmur dan tentram.

Saidi Putra, Jaro Tanggungan 12 saat di lokasi Seba Baduy, Sabtu (18/5/2024) mengatakan, 1.500 orang ini berasal dari beberapa desa di antaranya Desa Kanekes. Mereka ingin menyampaikan paneuteupan jeung palastarian (penghormatan dan melestarikan).

FYI, Seba Baduy merupakan adat istiadat dan budaya yang sudah diwariskan turun temurun oleh para leluhur mereka. Seba Baduy rutin mereka lakukan setiap tahun, usai menggelar Puasa Kawalu.

Setiap Seba Baduy, mereka akan membawa hasil bumi untuk diberikan ke Abah Gede, sebagai simbol silaturahmi. Selain itu, ada juga Raksa, makanan yang diolah khusus dengan berbagai ritual.

“Titipian dari leluhur kami itu melaksanakan Seba tahunan. Kami itu membawa masyarakat 1.500an, kami mungkin Seba malam ini, kami minta doanya, supaya masyarakat kami aman tentram, subur makmur, gemah ripah loh jinawi. Melaksanakan Seba itu bukan hanya sebagai pertama atau terakhir, tapi ada kelanjutannya,” lanjut Jaro Saija.

Abah Gede, sebutan bagi Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, menerima semua pesan dan hasil bumi yang dibawa para Suku Baduy.

Kedatangan para pertapa dari Kanekes yang menggelar Seba Baduy itu disambut juga oleh Kapolda Banten, Danramil 0601/Maulana Yusuf hingga Komandan Grup-1 Kopassus.

Pria yang sudah tiga kali menjabat sebagai Pj Gubernur Banten itu, mendoakan agar warga Baduy gemah ripah loh jinawi. (Hilal)

Hilal Ahmad

Gen Z Enthusiast yang suka menulis apa pun dan bertualang ke mana pun!

Tulisan Terkait

Back to top button