Edu

AFS Global STEM Innovators 2024 Dorong Generasi Muda Indonesia Menjadi Active Global Citizens di Bidang STEM

ZETIZENS.ID – Yayasan Bina Antarbudaya melanjutkan program AFS Global STEM Innovators 2024 untuk memperkuat komitmennya dalam membentuk generasi muda Indonesia sebagai active global citizens yang inklusif, berwawasan global, dan berfokus pada keberlanjutan lingkungan.

Melalui pendekatan inovatif dalam pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), program ini memberikan pengalaman belajar yang relevan dengan isu-isu lingkungan masa kini.

Diluncurkan sejak 2022, AFS Global STEM Innovators telah memberikan akses pendidikan STEM yang inklusif kepada siswa berusia 14-17 tahun dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sorong, Fak-Fak, dan Teluk Bintuni di Papua.

Tahun 2024 ini, sebanyak 72 siswa berpartisipasi dalam program tersebut, termasuk 13 siswa dari Papua dan lebih dari 55% peserta perempuan, mendukung keberagaman melalui pendidikan afirmatif.

Peserta juga menerima Global Competence Certificate, yang membekali mereka dengan wawasan lintas budaya dan pemahaman mendalam tentang keberlanjutan untuk menghadapi tantangan dunia global

Bonefasius Sorowat, siswa asal Teluk Bintuni yang mengikuti program ini pada 2023, berbagi pengalaman inspiratifnya.

“Setelah mengikuti program AFS Global STEM Innovators, saya sangat terdorong untuk mengajarkan ilmu yang saya dapat, terutama tentang pentingnya bahasa Inggris, kepada anak-anak di lingkungan saya,” ungkap Bone.

Berkat kontribusi cemerlangnya, tahun ini ia diundang kembali sebagai mentor, bukan lagi sebagai peserta.

“Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk belajar dari program ini dan kini bisa berbagi pengalaman sebagai mentor,” tambahnya.

Dalam perannya, Bonefasius aktif membimbing salah satu dari 15 kelompok peserta, mengaplikasikan pelajaran yang ia dapat dari mentornya tahun lalu kepada anggota kelompok yang ia bimbing.

Pada malam puncak kegiatan, Bonefasius menampilkan tarian daerah dengan penuh bangga, mengenakan pakaian adat yang telah ia siapkan khusus untuk acara ini.

“Program Global STEM Innovators memberi saya pengalaman berharga yang menginspirasi saya untuk terus memajukan komunitas tempat tinggal saya,” ujarnya.

Pengalaman unik ini tidak hanya memperkaya dirinya, tetapi juga mendorongnya untuk menjadi sosok yang memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitarnya.

Untuk memperdalam pemahaman tentang isu keberlanjutan, AFS Global STEM Innovators menyelenggarakan kegiatan praktik seperti penanaman mangrove dan workshop laboratorium.

Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung bagi siswa dalam menjaga lingkungan. Siswa juga mengikuti workshop “Developing a Changemaking Idea,” yang membimbing mereka mengidentifikasi tantangan lingkungan di tingkat lokal dan global.

Hasilnya, siswa menyusun solusi kreatif dalam bentuk poster infografis dan presentasi bertema Sustainable Development Goals (SDGs).

Gatot Nuradi Sam, Direktur Eksekutif Bina Antarbudaya, menjelaskan, “Melalui program ini, kami ingin memberi kesempatan yang setara kepada seluruh siswa, termasuk yang berasal dari daerah terpencil. Ini adalah salah satu cara kami menjangkau berbagai kalangan dan membangun jejaring lintas budaya yang akan memperkuat kontribusi generasi muda Indonesia di kancah global.”

Sebagai mitra, bp Indonesia berkomitmen penuh pada pendidikan inklusif di Indonesia, membuka peluang bagi siswa dari daerah terpencil untuk memperoleh pendidikan antarbudaya dan pengalaman STEM yang berkualitas.

“Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada pendidikan inklusif, kami bangga dapat bekerja sama dengan Yayasan Bina Antarbudaya untuk memberikan peluang pendidikan STEM kepada siswa di Indonesia,” ujar Izabella Indrawati, Planning & Strategic Campaign Senior Manager bp Indonesia.

“Kami yakin kolaborasi ini akan membantu mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan wawasan global dan kompetensi STEM yang kuat,” lanjutnya.

Program AFS Global STEM Innovators juga hadir di Australia dan Inggris, melibatkan total 162 siswa dari tiga negara. Program ini membuka kesempatan bagi peserta untuk menjalin hubungan internasional, memperluas wawasan lintas budaya, dan mendapatkan pengalaman global.

Dengan pengalaman hampir 40 tahun sejak didirikan pada 1985, Yayasan Bina Antarbudaya telah membina ribuan pemuda menjadi pemimpin yang menjunjung perdamaian dan keadilan global, didukung oleh jaringan volunteer di 20 chapter yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebelum workshop di Jakarta, peserta AFS Global STEM Innovators mengikuti pembelajaran daring selama lima minggu melalui 18 modul dan kelas interaktif (live sessions).

Modul ini mencakup kesadaran diri, pemahaman antarbudaya, dan proyek keberlanjutan, dibimbing oleh fasilitator internasional setiap akhir pekan.

Pembelajaran daring ini memberikan dasar yang kuat bagi peserta untuk lebih siap berpartisipasi aktif dalam workshop tatap muka di Jakarta. Program ini menjadi bukti komitmen Yayasan Bina Antarbudaya dalam menyediakan pendidikan lintas budaya yang inklusif dan berkualitas, didukung oleh jaringan AFS Intercultural Programs di lebih dari 80 negara. (Sobri)

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button