Edu

Kukerta Kelompok 62 UIN SMH Banten Temukan TK Kekurangan Fasilitas di HunTap Sumberjaya

ZETIZENS.ID – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) 62 dari Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten mengungkapkan kondisi memprihatinkan Taman Kanak-Kanak (TK) di Hunian Tetap (HunTap) Sumberjaya, Sumur, Pandeglang (19/7/2024).

TK ini kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar, situasi yang berdampak negatif terhadap semangat belajar anak-anak.

Menurut informasi dari Ibu Nani, seorang pengajar di TK tersebut, HunTap didirikan pada tahun 2020 sebagai respon pasca tsunami. Namun, kondisi fasilitasnya jauh dari memadai.

“Anak-anak tidak betah di sekolah karena tidak ada permainan selayaknya sekolah TK pada umumnya. Waktu itu ada, tapi sudah rusak, jadi sekarang tidak ada. Hal ini menjadikan anak-anak malas untuk pergi ke sekolah,” ungkap Ibu Nani.

Lokasi Huntap yang berada di jalur evakuasi dan jauh dari permukiman lain juga menjadi tantangan tersendiri.

“Untuk pergi ke sekolah yang lebih dekat di Desa Sumberjaya kecamatan sumur kabupaten Pandeglang waktu tempuhnya bisa mencapai satu jam. Jadi, bagaimana pun TK ini harus tetap aktif,” tambah Ibu Nani.

HunTap yang dibangun oleh donatur Yapika Jakarta ini tidak hanya berfungsi sebagai sekolah TK, tetapi juga sebagai tempat belajar mengaji bagi ibu-ibu dan anak-anak. Namun, masalah kekurangan tenaga pengajar juga menjadi kendala besar.

“Di sini banyak yang mau mengajar, tapi mereka selalu bertanya tentang uang gaji. Gaji di sini kan hanya BOP (Biaya Operasional Pendidikan) saja,” jelas Ibu Nani.

Kondisi ini mengundang perhatian dari Kelompok 62 Kukerta UIN SMH Banten yang tengah melakukan pengabdian masyarakat di desa tersebut.

Mereka berharap ada perhatian lebih dari pihak berwenang dan donatur untuk memperbaiki fasilitas serta menyediakan insentif yang layak bagi para tenaga pengajar, agar anak-anak dapat belajar dengan nyaman dan semangat di TK Huntap Desa Sumberjaya. (Riyanti)

Tulisan Terkait

Back to top button