Life Style

Rayakan Grey Days di Jakarta, New Balance Tampilkan 7 Musisi yang Diam-Diam Berprestasi

New Balance Lanjutkan Selebrasi Grey Days Lewat “The Grey Notes”, Hadirkan Maliq & D’essentials dan Sederet Musisi Terbaik

ZETIZENS.ID – Abu-abu menjadi warna yang tidak begitu menonjol, namun ia berkarakter dan bisa masuk ke banyak kalangan (versatile). Warna abu-abu juga menjadi warna kalem yang menekankan tentang pentingnya diam-diam namun dibalik itu ada banyak hal yang terjadi tanpa perlu mencari perhatian atau pengakuan berlebihan.

Pesan ini pula yang dibawa dalam selebrasi Grey Days yang digelar brand lifestyle anak muda, New Balance pada acara pertunjukan musik “The Grey Notes” di Fountain Park, Plaza Senayan, Jakarta pada Jumat (16/5/2025) malam lalu.

“Tipikal warna abu-abu ya, dia nggak perlu cari perhatian, warna adem, sama kaya acara musik dengan musisi yang kita kurasi malam ini, mereka yang tampil adalah yang nggak berkoar-koar tapi punya prestasi. Biar karya mereka aja yang bicara,” ujar Reggie Ramadana, Brand Marketing Manager MAP Active saat ditemui Zetizen di sela pertunjukan musik malam itu.

Dikatakan Reggie, acara ini juga menjadi ruang kolaboratif antara musik, komunitas, dan lifestyle. Acara ini juga menjadi cara New Balance memberikan umpan balik bagi pengguna setia produk lifestyle brand asal Boston, Amerika tersebut.

“Kita tahu NB terus berkembang di pasar Indonesia juga, tapi kita belom pernah giveback ke pengguna New Balance di sini, makanya acara suguhan musik ini juga menjadi ajang apresiasi balik kami di rangkaian selebrasi Grey Days selama beberapa hari lalu,” ujar Reggie lagi

Ia percaya, musik punya kekuatan positif untuk menyatukan banyak orang, dan prinsipnya serupa seperti warna abu-abu yang begitu powerful bagi produk New Balance selama ini.

“Musik juga merupakan salah satu cara kami untuk mengajak orang mengeksplor potensinya tanpa batas, sejalan dengan semangat “limitless possibilities” dari Grey Days. Sebagai lifestyle brand, ini juga merupakan cara kami untuk selalu terhubung dengan pop culture, dan tentunya mengapresiasi komunitas dan pecinta musik untuk terus berkarya,” timpal Martina Harianda Mutis, Sports Brand Marketing General Manager MAP Active.

Untuk itu, acara musik The Grey Notes sukses menampilkan line up dari musisi Maliq & D’Essentials, Ardhito Pramono, Adityalogy, Muklay, Awan, Eros Tjokro, serta Vinodii, sebagai representasi dari warna abu-abu yang berkarakter dan versatile.

Tampil rapi di hadapan lebih dari 800 pengunjung di kawasan fountain (air mancur) ikonik di Plaza Senayan, pihal New Balance memiliki alasan tersendiri keterlibatan para musisi tersebut.

“Kita memilih line up ini karena selain mereka udah support brand ini sebagian friend and families NB. Mereka juga memiliki core yang sama dengab warna abu-abu, kalo misalkan lo udah oke, lo nggak perlu untuk berkoar-koar, yang terpenting craftmenshipnya udah baik, ya udah lo bisa diterima baik,”ungkap Reggie lagi.

Buat yang belum sempat datang, acara Grey Notes dibuka oleh musisi solo Adityalogy yang membawakan lagu-lagu soulful andalannya dengan iringan gitarnya di tengah gerimis hujan.

“Seru banget, feel honor bisa mengisi acara musik dengan brand ini, kebetulan juga udah suka banget sama brand ini, nggak nyangka tahun ini bisa ikutan selebrasi sama NB yang masih eksistensi dan jadi pioner bikin acara keren ini, jadi gue harap brand ini bakal makin relevan,” kata Adityalogy usai mengisi panggung The Grey Notes.

Acara musik dilanjutkan oleh seniman visual, Muklay yang turut menghadirkan bakat lainnya sebagai DJ dengan sentuhan nostalgia lewat set vinyl bernuansa city pop Jepang. Selanjutnya ada penampilan akustik dari Eros Tjokro yang membawakan lagu-lagu seperti Locked, Harsa, dan Seperti Dulu, membawa nuansa hangat dan intimate.

Musisi pop jazz Ardhito Pramono tampil dengan sederet lagu populernya yang romantis, seperti Fine Today, Bitterlove, dan Waking Up Together With You. Malam semakin meriah berkat penampilan yang ditunggu-tunggu dari Maliq & D’Essentials yang membawakan lagu-lagu terbaiknya yang timeless, seperti Himalaya, Pilihanku, hingga Kangen, membuat penonton ikut bernyanyi dan berdansa sepanjang penampilan. DJ Set oleh Awan dan Vinodii dengan lantunan groovy dan upbeat menjadi penutup malam yang sempurna.

“Kami ingin menciptakan pengalaman yang dekat dengan keseharian audiens kami, yaitu intimate dan soulful. Musik menjadi medium yang kuat karena selaras dengan karakter banyak pecinta New Balance di Indonesia: ekspresif, penuh gaya, tapi tetap autentik. Melalui koleksi abu-abu yang ikonik, kami juga melihat bagaimana koleksi New Balance bisa merepresentasikan identitas para musisi dan pendengarnya. Ini bukan sekadar produk, tapi bagian dari cerita mereka,” ujar Reggie lagi.

Di acara yang sama, banyak koleksi Grey Days tahun ini yang juga dipamerkan di acara skena musik dan seni, antara lain seri 9060 yang menggabungkan material kulit tahan lama dan detail desain futuristik, dilengkapi bantalan tumit ABZORB untuk stabilitas dan kenyamanan sepanjang malam.

Lalu ada 574, siluet legendaris yang menggabungkan kenyamanan klasik dan gaya effortless, serta 990, bagian dari Signature Collection New Balance yang selama puluhan tahun jadi simbol kualitas premium dan craftsmanship. Ketiga koleksi ini menjadi pilihan ideal bagi mereka yang pecinta musik maupun yang ingin menampilkan gaya personal.

Tak hanya itu, New Balance juga memperkenalkan dua siluet terbaru di koleksi Grey Days tahun ini, yaitu ABZORB 2010 dan 471, yang dirilis ekslusif pada 22 Mei 2025 secara online melalui website resmi New Balance. Terinspirasi dari kultur lari New Balance di era 2000-an dan 1970-an, keduanya merepresentasikan semangat nostalgia yang berpadu dengan inovasi modern, cocok untuk mereka yang ingin tampil berbeda namun tetap otentik.

Sebagai pelengkap atmosfer musikal, New Balance mengajak pengunjung bersenang-senang dengan fasilitas otoped yang bisa dipakai berkeliling kawasan fountain dan mengabadikan momen dengan photobooth.

Melalui rangkaian Grey Days, New Balance tidak hanya merayakan warna, tetapi juga menghidupkan gerakan yang mendorong siapa pun untuk tampil apa adanya, percaya diri dengan suara dan gaya mereka sendiri, dan menjadikan keheningan sebagai bentuk self-statement yang paling solid. (*)

 

 

Al Sobri

Senang menyapa meski kadang nggak balik disapa. Suka berlari meski kadang nggak dapat medali. Journalist.

Tulisan Terkait

Back to top button