Viral

Satria Heroes: Revenge of Darkness, Tokusatsu Indonesia Cs Bima

ZETIZENS.ID – Kamu tahu Satria Heroes: Revenge of Darkness atau dalam Bahasa Indonesia: Satria Heroes: Pembalasan Kegelapan?

Ini adalah sebuah film tokusatsu berdasarkan serial televisi, BIMA Satria Garuda dan Satria Garuda BIMA-X.

Film ini dirilis di bioskop pada 4 Mei 2017. Lagu temanya adalah “Justice Knight” yang dinyanyikan oleh Sakura4 dari Shojo Complex yang isinya ada Diasta eks JKT48 generasi pertama.

Cerita berkisah tentang satu tahun telah berlalu semenjak Satria Garuda BIMA-X mengalahkan VUDO dan warga Jakarta hidup dalam keadaan damai.

Ray bersama Rena sedang menjaga kedamaian dan membangun Dunia Paralel kembali.

Di bumi, Dimas Akhsara sedang mengembangkan bisnisnya ke Jepang dan bertemu dengan pimpinan Takarada Corp. Akan tetapi kekuatan jahat baru kembali menyerang dan Dimas menjadi korbannya.

Ray yang berada di Dunia Paralel memutuskan untuk kembali ke bumi untuk menyelidiki. Tanpa sepengetahuan Ray, musuh lama kembali bangkit dan memporak-porandakan Jakarta. Pertarungan sengit tidak terhindari.

Dalam laman Bima Satria Garuda Fandom dibahas, Satria Heroes Series adalah nama dari serangkaian meta-franchise tokusatsu Indonesia yang diciptakan mulai tahun 2013, mencatat rentetan kisah petualangan Satria Series.

Ide dari Satria Heroes itu sendiri muncul dari mimpi membayangkan tokoh superhero asli Indonesia yang dimiliki Reino Barack ketika ia masih kecil.

Ia merasa terinspirasi dari tontonan tokusatsu pada zaman itu seperti Kamen Rider Black & Black RX (Satria Baja Hitam), Ultraman, dll.

Demi merealisasikan mimpinya, Reino berkunjung ke studio Ishimori Productions di Jepang, dengan mengusulkan ide superhero tokusatsu dengan nama “Bima”.

Pihak Ishimori pun menyetujuinya, dan menjadikan Bandai Namco sebagai partner utama dalam produksi mainan.

Reino memilih nama “Bima” karena mudah diingat dan diucapkan, serta didasarkan dari legenda Mahabharata supaya terkesan lebih unik. Maka dari itulah, nama “Bima Satria Garuda” mulai dipatenkan. Inilah sejarah dari lahirnya franchise Satria Heroes.

Penayangan Bima Satria Garuda dan sekuelnya turut menjadi sebuah kesuksesan besar dalam industri tokusatsu asli Indonesia. Hingga menayangkan sebuah film yang menjadi lanjutan dari Bima-X.

Setelah perilisan film Satria Heroes, entri ketiga berjudul Satria Heroes Kai mulai produksi, dengan rencana 13 episode berdurasi 2 jam untuk setiap episode, serta ditayangkan di kanal TV yang berbeda dari RCTI, yaitu SCTV.

Satria Heroes Kai kemudian pindah format dari tokusatsu menjadi animasi 3D setelah perilisan pilot episode di tahun 2019.

Media:

Era produksi kerjasama dengan MNC Group (2013-2017)
Bima Satria Garuda (2013)
Satria Garuda Bima X (2014-2015)
Satria Heroes: Revenge of Darkness (Movie, 2017)
Era produksi kerjasama dengan RBS (2018-sekarang)
Satria Heroes Kai (2019 Pilot Episode, Animasi)

Seperti seri tokusatsu lainnya, seri Satria Heroes berfokus pada pertempuran antara kebaikan dan kejahatan dimana dalam kasus ini, Orde Satria melawan berbagai organisasi jahat yang berniat untuk menaklukkan atau memusnahkan seluruh alam semesta.

Meski konsepnya mulanya mengingatkan pada musim-musim awal seri Kamen Rider (para protagonist mencuri aset milik tim antagonis untuk menghentikan rencana jahat mereka karena Reza Bramasakti mencuri Power Stone Merah seperti yang ditunjukkan di Satria Garuda Bima), belakangan terungkap bahwa seri Satria Heroes lebih mirip tokusatsu GARO karena para Satria merupakan bagian dari orde pelindung yang sepak terjangnya dimulai sejak dahulu kala.

Satria Series, seperti franchise tokusatsu lainnya turut mempunyai berbagai unsur/elemen yang khas:

Setiap season mempunyai seorang main character protagonis yang bermotif Garuda (kecuali Satria Heroes Kai).

Gimmicks seperti Power Stone juga berperan penting dalam cerita, selain digunakan sebagai alat berubah & sumber kekuatan.

Hampir semua villain Satria Heroes berasal dari dimensi lain, terutama VUDO.

Franchise Satria Heroes merupakan salah satu franchise tokusatsu utama yang diciptakan di Indonesia, selain adanya serial tokusatsu indonesia lainnya yang muncul lebih duluan sebelum Bima.

Lain hal, Bima-S tidak merupakan bagian dari franchise Satria Heroes, meski membawa nama “Bima”.

Satria Heroes Kai merupakan salah satu entri Satria Heroes yang menggunakan dua format medium sekaligus, tokusatsu & animasi. (Zee)

Tulisan Terkait

Back to top button