Mantan Artis Cilik Ini Bagikan Tips Bagi Warga Indonesia yang Ingin Pindah ke Luar Negeri
Tinggalkan Dunia Akting untuk Menetap di Kanada
ZETIZENS.ID – Tingginya gaji, peluang sosial-ekonomi yang lebih baik, serta prestise tinggal di luar negeri terus menarik minat banyak masyarakat Indonesia.
Per September 2023, sebanyak 2.276.722 warga Indonesia tinggal di luar negeri berdasarkan data Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Namun, menetap di negara baru juga memiliki tantangan yang signifikan, mulai dari mengurus proses visa hingga mengelola keuangan.
Dalam rangka memperingati Hari Migran Internasional yang jatuh pada 18 Desember, Wise, perusahaan teknologi global yang menciptakan cara terbaik untuk mengirim dan mengelola uang ke seluruh dunia, mewawancarai Gisela Cindy, mantan artis cilik yang sekarang tinggal di Kanada.
Gisela telah meninggalkan dunia akting sejak 2012 untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Kanada dan telah tinggal di sana hingga kini.
Gisela membagikan tiga tips penting dari pengalamannya untuk para calon migran:
1. Melakukan riset mengenai biaya hidup di negara tujuan
Sebelum pindah ke luar negeri, penting untuk melakukan riset dan memahami besaran biaya hidup di negara tujuan, terutama biaya akomodasi, yang menjadi biaya terbesar.
Bagi mereka yang pindah melalui jalur visa kerja, memahami biaya hidup juga penting agar lebih selektif dalam melamar pekerjaan di luar negeri, sehingga dapat memastikan gaji yang ditawarkan dapat mencukupi biaya hidup.
“Dulu waktu memutuskan pindah sangat spontan, dan sejujurnya saya tidak sempat melakukan banyak riset tentang biaya hidup di Kanada. Saya cukup beruntung karena memiliki teman Indonesia di Kanada dan ada agensi pendidikan internasional di Indonesia yang bantu mencarikan tempat tinggal mengurus proses administrasinya,” ungkap Gisela. “Namun, perjalanan setiap orang memiliki tantangannya masing-masing. Jadi sebaiknya lakukan riset menyeluruh tentang biaya hidup di sini untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang berapa banyak dana awal yang akan dibutuhkan.”
2. Bersiap-siaplah untuk investasi dalam pendidikan
Gisela memulai perjalanan pindah ke luar negeri dengan melanjutkan pendidikan tingginya di Kanada. Meskipun biaya kuliah luar negeri bisa mahal, statusnya sebagai mahasiswa internasional memberikan Gisela kesempatan untuk bekerja sambil belajar.
Tak hanya itu, hal ini juga membantu Gisela mendapatkan pekerjaan full-time dan akhirnya memenuhi syarat untuk mendapatkan permanent residency.
Salah satu proses mendapatkan permanent residency di Kanada didasarkan pada sistem poin yang disebut Comprehensive Ranking System (CRS).
Faktor seperti pendidikan, pengalaman kerja, kemampuan bahasa, dan jabatan pekerjaan berkontribusi pada jumlah poin yang dikumpulkan.
“Semakin tinggi title pekerjaan dan banyaknya pengalaman, nilai poinnya semakin tinggi,” jelas Gisela. “Satu tahun setelah aku kerja full-time sudah berhasil dapat permanent residence.”
Selain melanjutkan pendidikan tinggi, calon migran asal Indonesia juga perlu mempersiapkan diri untuk mengikuti sertifikasi dan kursus bahasa asing sesuai dengan negara yang dituju, yang juga dapat menambah biaya tambahan sebelum pindah ke luar negeri.
3. Perhatikan biaya dan markup nilai tukar ketika mengirim uang ke luar negeri
Jika berencana mengirim uang ke luar negeri, seperti ke rekening bank lokal di negara tujuan, penting untuk memilih penyedia layanan yang menawarkan nilai kurs tengah, seperti yang bisa kita lihat di Google.
“Dulu keluarga di Indonesia sering kirim uang ke saya menggunakan layanan pengiriman uang tradisional, tapi ternyata biaya transfernya mahal banget. Selain itu, saya menyadari bahwa kursnya juga di-markup. Kemudian, saya menemukan Wise, yang menawarkan biaya rendah dan nilai tukar yang transparan. Saya juga bisa memantau nilai tukar melalui aplikasi di HP dan mendapatkan notifikasi nilai tukar secara real-time, yang sangat membantu setiap kali saya perlu menerima atau mengirim uang ke luar negeri,” ungkap Gisela.
Melalui pengalamannya, Gisela berharap tips yang dibagikannya dapat membantu masyarakat Indonesia yang berencana untuk bekerja atau menetap di luar negeri, sehingga mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan dan dapat meraih kesuksesan di negara tujuan mereka. (Sobri)