7 Pola Makan yang Meningkatkan Risiko Kanker Usus Besar
ZETIZENS.ID –Kanker usus besar (kolorektal) adalah salah satu jenis kanker yang umum terjadi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan.
Beberapa makanan dapat meningkatkan risiko berkembangnya kanker ini, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau terus-menerus.
Menjaga pola makan yang sehat dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker usus besar.
1. Konsumsi Daging Merah dan Daging Olahan
Salah satu faktor utama yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker usus besar adalah konsumsi daging merah dan daging olahan. Daging merah seperti daging sapi, domba, dan babi mengandung senyawa heme yang bisa memicu pembentukan zat karsinogen dalam usus.
Selain itu, daging olahan seperti sosis, bacon, ham, dan hot dog yang diawetkan dengan nitrat atau nitrit dapat menghasilkan senyawa yang berpotensi meningkatkan risiko kanker usus besar.
2. Diet Tinggi Lemak Jenuh
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti yang ditemukan dalam produk olahan susu penuh lemak, makanan gorengan, dan makanan cepat saji, dapat memicu peradangan dalam tubuh dan meningkatkan risiko kanker usus besar.
Lemak jenuh yang tinggi juga terkait dengan peningkatan produksi asam empedu, yang dapat merusak sel-sel di usus besar dan mempercepat pertumbuhan tumor.
3. Kurangnya Serat dalam Pola Makan
Serat memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Diet rendah serat dapat memperlambat pergerakan usus, menyebabkan sembelit, dan memungkinkan zat berbahaya dalam makanan untuk tinggal lebih lama di usus besar.
Kurangnya serat juga dapat menyebabkan perubahan mikrobiota usus yang dapat mempengaruhi risiko kanker usus besar.
Serat banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi serat dalam jumlah cukup memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker usus besar dibandingkan mereka yang memiliki diet rendah serat.
4. Konsumsi Gula Berlebihan
Diet yang tinggi gula, seperti makanan manis, minuman bersoda, dan makanan olahan, dapat meningkatkan risiko obesitas. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama kanker usus besar karena lemak berlebih di tubuh dapat menyebabkan peradangan kronis dan meningkatkan kadar insulin, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan sel kanker.
5. Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Alkohol dapat memicu peradangan dan mempengaruhi lapisan dalam saluran pencernaan.
Selain itu, alkohol juga dapat mengganggu metabolisme asam folat, vitamin yang berperan dalam menjaga kesehatan DNA sel, sehingga memperbesar risiko terjadinya kanker.
6. Kurangnya Antioksidan
Makanan yang tinggi antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran berdaun hijau, dan teh hijau, dapat membantu melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh.
Pola makan yang minim antioksidan dapat memperbesar risiko kanker, termasuk kanker usus besar, karena tubuh lebih rentan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas.
7. Kebiasaan Makan yang Tidak Teratur
Kebiasaan makan yang tidak teratur, seperti makan dengan porsi besar sekaligus, sering melewatkan waktu makan, atau makan larut malam, dapat mengganggu fungsi pencernaan.
Pola makan yang buruk dapat memperburuk gejala seperti kembung, sembelit, dan ketidakseimbangan mikrobiota usus, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko kanker usus besar. (Sarah)