20 Tahun Berkiprah di Dunia Gaya Hidup Sehat, Pengki Irawan Konsisten Menginspirasi Hidup Lebih Sehat
Misi Pengki Irawan berupaya memberdayakan lebih banyak individu untuk menjalani hidup berkualitas sekaligus meningkatkan kesejahteraan membernya

ZETIZENS.ID – Selama dua dekade terakhir, nama Pengki Irawan telah identik dengan gaya hidup sehat, khususnya di kalangan masyarakat Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Dikenal dengan suara lantangnya, dedikasi dan semangat Pengki tidak pernah luntur. Hingga tahun 2025, telah membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari pencapaian pribadi, tetapi juga dari kontribusi bermakna dalam membantu orang lain menjalani hidup yang seimbang dan lebih sehat.
Berawal dari kondisi yang sederhana, Pengki Irawan menunjukkan bahwa kesuksesan dapat diraih melalui kesabaran, kesadaran, kerja keras, dan ketekunan. Memulai dari nol, ia perlahan membangun reputasinya sebagai motivator gaya hidup sehat dan kini mengelola bisnis yang berkembang di industri kebugaran. Lulusan SMK ini telah menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya menuju hidup yang lebih sehat dan seimbang.
“Dulu saya bukan siapa-siapa, tidak punya apa-apa. Hidup saya sangat sulit—begitu sulit hingga saya pernah ditampung oleh pengurus gereja untuk tinggal di sana. Sebelumnya, saya sudah mencoba berbagai usaha, mulai dari berjualan kerupuk hingga bekerja bersama teman, tapi tetap saja saya tidak punya apa-apa,” kenang Pengki, mengingat masa awal 2000-an.
Hidup sederhana di gereja, Pengki mulai menyadari perlunya mengubah nasib. “Saya sadar posisi saya. Terus-menerus menerima bantuan atau donasi dari orang lain menumbuhkan kesadaran spiritual yang positif dalam diri saya. Saya sadar tidak ingin selamanya hidup di penampungan atau bergantung pada bantuan. Maka, saya memberanikan diri menyampaikan ke komunitas gereja bahwa saya ingin mencari penghasilan tambahan, di luar melayani jemaat,” jelasnya.
Langkah pertama Pengki keluar dari zona nyaman adalah mengambil pekerjaan sampingan, seperti menjadi sopir taksi dan bekerja di bidang penjualan iklan. “Pekerjaan apa saja saya jalani. Saya lulusan SMK jurusan teknik listrik, tapi tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan bulanan. Lalu, secara kebetulan, saya menemukan peluang di Herbalife, di mana pekerjaannya membantu orang menurunkan berat badan. Pekerjaan macam apa ini?” kenang Pengki tentang reaksi pertamanya terhadap perusahaan penjualan langsung suplemen kesehatan asal Amerika tersebut.
“Yang menarik perhatian saya adalah jaminan—jaminan uang kembali sesuai Herbalife Gold Standard jika saya tidak mampu menjalankan. Saya bergabung dan mulai menawarkan ke teman-teman. Pada tahun 2003, dengan modal awal yang sederhana, saya resmi menjadi bagian dari Herbalife.
“Saya berbicara dengan teman-teman gereja, dan meskipun banyak yang menolak pada awalnya, saya tidak menyerah. Saya pelajari buku panduan Herbalife tentang cara berkomunikasi, dan akhirnya saya belajar membangun koneksi efektif dengan calon klien dengan menyentuh emosi mereka terkait penurunan berat badan,” ceritanya mengenai awal terjun di bisnis kebugaran.
Menurut Pengki, mempromosikan produk nutrisi dan mengajak orang lain menurunkan berat badan adalah tantangan sekaligus seni.
“Ini soft skill. Kita bertemu orang, mulai dengan perkenalan yang sopan, lalu bertanya hal-hal dasar seperti, ‘Pernah terpikir ingin menurunkan berat badan?’ Mereka akan membagikan motivasinya. Lalu, kita tanya metode apa saja yang pernah dicoba, dan secara perlahan melibatkan anggota keluarga dalam percakapan untuk menginspirasi mereka memperbaiki kesehatan secara alami—dengan menjalani hidup berkualitas bersama orang tercinta,” jelasnya.
Pendekatan emosional inilah yang sering menjadi kunci kesuksesan Pengki dalam memotivasi orang lain untuk mengubah gaya hidup.
Meski terdengar sederhana, meyakinkan orang untuk mencapai tubuh yang lebih ramping dan sehat kerap membawa Pengki pada momen-momen sulit, di mana penolakan menjadi tantangan sekaligus rintangan.
“Sisi tidak enaknya, ada yang mengira saya mengajak menurunkan berat badan untuk menghina, padahal bukan itu maksud saya. Saat itu, saya menatap mata mereka dengan lembut dan berkata, ‘Saya hanya ingin membantu! Ada jaminan—kalau tidak berhasil, uang kembali,'” kenangnya menirukan ekspresi saat menghadapi penolakan.
Pengalaman tersebut justru menguatkan tekad Pengki, membuatnya semakin gigih untuk terus berjuang meski sering ditolak.
“Menurut saya, kita harus bertanya pada diri sendiri: Hidup seperti apa yang sedang kita jalani? Jika kita menyingkirkan rasa gengsi, kita bisa memperbaiki hidup dengan mengadopsi gaya hidup sehat. Sederhana saja—kita makan tiga kali sehari, dan dua di antaranya bisa diganti dengan produk ini. Dari pengalaman saya, saya yakin siapa pun bisa melakukannya. Tugas kita bukan hanya menginspirasi orang untuk sehat, tapi juga memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Jadi, mengapa tidak menjadi salah satu yang berani membuat perubahan? Jangan jadi biasa-biasa saja—jadilah luar biasa,” ujarnya memotivasi.
Lewat profesinya yang memengaruhi banyak orang untuk hidup lebih sehat dan mencapai bentuk tubuh ideal, Pengki telah menyaksikan pertumbuhan signifikan selama berkarier di Herbalife. Dengan konsistensi selama puluhan tahun, kini ia menjalankan bisnis sendiri sambil terus mendukung komunitas kebugaran Surabaya.
“Selain memimpin dua komunitas Herbalife di Jawa Timur dan Surabaya, saya juga memimpin Nutrition Club (NC) sendiri, mendorong lebih banyak anggota untuk mengadakan pertemuan komunitas hingga mereka memiliki kesadaran kebugaran sendiri,” katanya. Komunitas yang ia pimpin kini memiliki ribuan anggota di Jawa Timur, Bekasi, dan Bengkulu.
“Bagi mereka yang baru memulai perjalanan kebugaran, kami selalu menawarkan edukasi nutrisi, olahraga bersama, dan peluang bisnis. Kami mengadakan pertemuan pelanggan bagi yang berminat bisnis, mengajarkan seni memenangkan hati orang, memberikan pelatihan bertingkat, dan banyak lagi. Sejujurnya, saya paling bahagia ketika bisa membantu seseorang menjadi lebih sehat dan mengalami transformasi ekonomi yang luar biasa. Di situlah letak kepuasan saya—berhasil bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk banyak orang lain,” pungkasnya.(*)
Disclaimer: Hasil bisnis dan produk, klaim pendapatan, serta kisah yang disampaikan adalah pengalaman pribadi para Member Independen Herbalife yang bersangkutan dan bukan merupakan gambaran hasil bisnis dan produk yang akan didapatkan. Hasil setiap individu dapat berbeda-beda.