ZETIZENS.ID – Dunia media sosial, khususnya platform TikTok, dihebohkan oleh kemunculan tren baru yang dikenal sebagai Velocity. Istilah ini dengan cepat menjadi bagian dari kosakata populer di kalangan pengguna internet, menarik perhatian luas berkat daya tarik visualnya yang unik.
Lebih dari sekadar kata, Velocity telah memicu gelombang kreativitas yang mendominasi laman For You Page (FYP).
Secara etimologis, velocity dalam bahasa Inggris berarti kecepatan. Namun, dalam ranah TikTok, Velocity merujuk pada teknik pengeditan video yang memanfaatkan efek slow motion (gerak lambat) pada segmen tertentu untuk menonjolkan momen spesifik.
Teknik ini sering kali diterapkan pada video tarian, gerakan transisi, atau aksi fisik lainnya, sehingga menciptakan kesan dramatis dan memperlihatkan detail gerakan secara lebih jelas.
Aplikasi pengeditan seperti CapCut, InShot, atau fitur bawaan TikTok menjadi alat utama yang digunakan para kreator untuk menghasilkan karya dalam tren ini.
Dengan tagar #Velocity yang kini telah mencapai jutaan tayangan, tren ini telah menjadi fenomena yang tak terelakkan di platform tersebut. Ada beberapa alasan yang menjadikan Velocity begitu diminati.
Pertama, kemudahan akses teknik ini dapat diaplikasikan oleh siapa saja yang memiliki perangkat pintar dan aplikasi pengeditan sederhana.
Kedua, efek slow motion yang dihasilkan mampu mengubah video biasa menjadi karya yang tampak profesional dan elegan, memberikan kesan berkelas tanpa memerlukan peralatan mahal.
Ketiga, fleksibilitasnya memungkinkan Velocity dipadukan dengan berbagai jenis suara latar (soundtrack). (Sarah)
