ZETIZENS.ID – Istilah brainrot sering digunakan dalam bahasa gaul untuk menggambarkan kondisi hilangnya kecerdasan atau menurunnya kemampuan berpikir kritis.
Dalam konteks ini, brainrot tidak merujuk pada kondisi medis, tetapi lebih pada fenomena mental atau emosional yang diakibatkan oleh paparan berlebihan terhadap hal-hal yang dianggap kurang bermanfaat atau merusak fokus.
Biasanya, brainrot terjadi ketika seseorang terlalu sering terlibat dalam aktivitas yang tidak menantang otak, seperti menonton konten berulang-ulang tanpa tujuan, berselancar di media sosial selama berjam-jam, atau terobsesi dengan sesuatu yang menguras waktu dan pikiran tanpa memberi manfaat jangka panjang.
Hal ini dapat membuat seseorang merasa “kosong” atau sulit kembali fokus pada hal-hal yang lebih produktif.
Istilah ini juga sering digunakan sebagai sindiran, misalnya ketika seseorang terlalu banyak memikirkan hiburan ringan hingga melupakan prioritas atau tugas penting. Namun, ini bukan berarti bahwa kesenangan atau hiburan itu buruk, hanya saja penting untuk menjaga keseimbangan.
Untuk mengatasi brainrot, cobalah melatih otak dengan aktivitas yang lebih menantang, seperti membaca buku, belajar hal baru, atau berdiskusi tentang topik yang mendalam. Berikan juga waktu istirahat pada diri sendiri agar tetap sehat secara mental. (Sarah)
