Kampung Tongkol, Jakarta yang Tak Pernah Siang

ZETIZENS.ID – Di Jakarta, ada kampung yang tak pernah siang. Ini hanya julukan. Di sana tetap ada matahari kok.
Jadi, di Kampung Tongkol, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, ini menjadi pemukiman seolah tak “mengenal” siang. Cahaya matahari sulit menembus ke permukiman yang membuat siang hari terasa seperti malam yang tak berujung.
Laman Kompas mengulas, lorong-lorong sempit hanya selebar 1,5 meter menjadi satu-satunya jalur lalu lintas warga.
Di beberapa titik, sepeda motor terparkir di depan rumah mempersempit ruang gerak. Di antara dinding-dinding bata yang menempel tanpa celah, terlihat jemuran pakaian yang masih basah menggantung.
Buat warga di sana, getaran dan bising kereta sudah menjadi bagian hidup sehari-hari.
Di sini, tarif kontrakan untuk setahun cuma kena Rp 1,4 juta.
Menyimpan Makna
Kampung Tongkol, meski tampak sederhana, menyimpan banyak makna dan tantangan yang relevan dengan fenomena urbanisasi dan keterbatasan ruang hidup di ibu kota.
Di tengah hiruk-pikuk megapolitan, kampung ini menghadirkan narasi yang kontras sekaligus kaya akan nilai kekeluargaan, ketahanan sosial, dan kreativitas masyarakat yang hidup berdampingan dengan risiko lingkungan yang tinggi.
Kampung Tongkol secara fisik didefinisikan oleh lorong-lorong yang hanya selebar 1,5 meter, diapit oleh dinding rumah yang berdempetan tanpa celah.
Kondisi ini menyebabkan sinar matahari hampir tidak pernah menyinari sebagian besar area permukiman. Suasana ini memunculkan sensasi seolah-olah hari tidak pernah siang di sana.
Ketiadaan cahaya alami memengaruhi kualitas hidup warga, mulai dari kesehatan hingga psikologis.
Pencahayaan yang minim meningkatkan risiko penyakit dan menurunkan kenyamanan ruang tinggal.
Tertarik datang kesini? (Zee)